Langsung ke konten utama

Sosialisasi Modul BIA

1
HARI MINGGU PASKAH IV
22 APRIL 2018
(HARI MINGGU PANGGILAN SEDUNIA)
TEMA : Gembala Yang Baik
TUJUAN : Anak memahami bahwa Yesus mengorbankan diri – Nya untuk Mereka
SARANA : Gambar anjing,Kucing Atau Binatang – binatang yang lain yang biasa di jadikan
binatang pemeliharaan
WAKTU : 60 Menit
Lagu Pembukaan : Tuhan Adalah GembalaKu (HPN 111)
Doa Pembukaan :
Tuhan Yesus Kristus, terima kasih atas cinta-Mu yang begitu besar kepada kami Engkau sudah mengorbankan diri-Mu untuk kami semua. Berkatilah kami, agar dapat mencintai–Mu Juga. Amin.
Bacaan Kitab Suci : Yohanes 10:11-18
Pendalaman Materi :
a. Bercerita tentang binatang peliharaan.
Siapa yang mempunyai hewan peliharaan? Banyak binatang dapat dijadikan hewan peliharaan yang baik, misalnya kucing dan anjing, tetapi terkadang juga burung dan ikan ikut disukai. Nah adik-adik kita harus menyayangi binatang yang ada di sekitar kita.
b. Mempunyai Tanggung jawab dan cara merawat atas binatang peliharaan
Jika kalian mempunyai seekor binatang peliharaan, itu berarti bahwa kalian mempunyai tanggung jawab untuk merawat, memberi makan dan minum, memberi tempat yang nyaman dan aman. Jika binatang itu tidak pulang atau tersesat kalian harus mencarinya dan membawa pulang.
c. Pendamping Menggabungan Bacaan kitap Suci tentang cerita binatang Pemeliharaan
Adik adik Yesus bukan bercerita tentang domba-domba sebagai domba yang sesungguhnya. Ia berbicara tentang kita. Kita semua adalah domba-domba-Nya. Yesus mengasihi kita dan merawat kita. Ia memastikan bahwa kita mendapatkan apa yang kita perlukan.
Lebih dari itu, Yesus bahkan bersedia memberikan Nyawa-Nya agar kita dapat hidup selamanya bersama Dia di surga.
Maka tidak ada keraguan lagi. Yesus sangat menghasihi kita, domba-domba-Nya.
Ayat Emas
“Akulah Gembala Yang Baik. Gembala yang baik memberikan nyawa bagi domba-dombanya’’ (Yohanes 10:11)
Aktivitas:
- Mewarnai gambar (kelompok anak kecil)
- Mencari Jalan “ Domba dan Gembala” (kelompok anak besar).
Doa Penutup :
Tuhan Yesus Kristus, terima Kasih karena Engkau telah menjadi Gembala yang baik, yang menghasihi dan merawat kami. Terima kasih Juga, karena engkau telah mengorbankan hidup-Mu untuk kami, agar kami beroleh hidup yang kekal. Amin.
Lagu Penutup : Kasihnya seperti Sungai
2
Gambar Pendukung:
3
HARI MINGGU PASKAH V
29 APRIL 2018
TEMA : Yesus pokok anggur dan kita carang–carangNya
TUJUAN : Anak memahami bahwa tanpa Yesus,kita tidak dapat berbuat apa – apa
SARANA : Dua cabang pohon.Yang satu masih banyak daunnya, yang lain tanpa daun sama
sekali.
WAKTU : 60 Menit
Lagu Pembukaan : Kereta Api Menuju Sekolah Minggu
Doa Pembukaan:
Tuhan Yesus Kristus, terima kasih atas perlindungan-Mu. Kami tahu, tanpa pertolongan-Mu kami tidak dapat apa-apa. Sekarang kami akan mendengarkan firman-Mu. Berkatilah kami Ya Tuhan. Amin.
Bacaan Kitab Suci: Yoh 15:1-8
Pendalaman Materi :
a. Pendamping menyiapkan alat peraga: macam-macam ranting, daun kering, mupun tanaman yang masih hidup dan anak menyebutkan
Pendamping menunjukkan berbagai cabang, daun, dan tanaman, baik yang masih segar maupun yang sudah kering. Anak-anak diminta menyebutkan mana yang daun dan mana yang ranting, mana yang masih segar dan mana yang sudah kering.
Kemudian pendamping menjelaskan kenapa daun dan ranting menjadi kering, yakni karena mereka terpisah dari pohon induknya. Terpisah dari pohon induk membuat mereka tidak mendapat makanan sehingga kering.
Dengan demikian, anak-anak diajarkan bahwa daun, ranting, maupun cabang perlu bersatu dengan pohonnya supaya memperoleh makanan. Bila terpisah dari pohon-Nya, maka daun, ranting maupun cabang pasti akan mati. Jika cabang terpisah dari pohon, maka pasti tidak bisa bertumbuh dan menghasilkan bunga atau buah.
Daun, ranting, cabang dan pohon saling membutuhkan dan menghasilkan.
b. Menggabungan dengan injil
Hal serupa juga terjadi pada hidup kita bersama Yesus. Dengarkanlah apa yang Yesus Katakan” Akulah pokok anggur dan kamulah ranting – rantingnya. Barang siapa tinggal di dalam aku dan aku di dalam dia, ia berbuah banyak sebab di luar aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Menjadi ranting-rantingnya Tuhan Yesus, berarti kita harus selalu bersatu dengan Tuhan Yesus, supaya kita tetap hidup dan tidak kering. Caranya bersatu terus dengan Tuhan Yesus adalah rajin berdoa, rajin ke gereja, rajin sekolah minggu, dll.
Ayat Emas
“Akulah pokok anggur dan kamulah raanting-rantingnya. Barang siapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yohanes 15:5)
Aktivitas :
- Mewarnai Gambar Pokok anggur yang Benar
- Mencari Pesan Rahasia
- Menghiasai bentuk yang disediakan pendamping dan di dalamnya menuliskan Tindakan yang harus dilakukan, misalnya: Rajin Berdoa dan membaca kitap suci setiap Hari. Hasil karya ini boleh di gantung dengan benang menggunakan kertas Bofallo/kertas yang tebal.
4
Doa Penutup :
Tuhan Yesus Kristus, bantulah kami, agar terus bersatu dengan-Mu, sebab jika kami jauh dari-Mu, kami tidak dapat berbuat apa-apa. Amin.
Lagu Penutup : Yesus Pokok dan Kitalah Carang-Nya (HPN 25)
Gambar Pendukung:
5
HARI MINGGU PASKAH VI
06 MEI 2018
TEMA : Perintah supaya saling mengasihi
TUJUAN : Anak dapat memahami hukum kasih yang diajarkan Yesus
SARANA : Salib
WAKTU : 60 menit
Lagu pembukaan : Kasih Yesus
Doa pembuka :
Tuhan Yesus yang Maha Kasih, kami bersyukur atas segala berkat-Mu sehingga kami semua dapat berkumpul untuk mendalami ajaran cinta kasihMu. Bantulah kami supaya dapat menghayati hukum cinta kasih yang Kau berikan kepada kami. Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa.
Bacaan Kitab Suci : Yoh 15:9-17
Pendalaman materi :
a. Pendamping menyiapkan alat peraga salib dan kertas untuk menggambar. Anak-anak diajak untuk menggambar salib.
b. Setelah itu, pendamping menjelaskan makna salib. Salib terbuat dari dua batang kayu yang dibuat bersilangan. Satu batang kayu posisi berdiri tegak, sedangkan satu batang kayu posisi melintang. Hal ini merupakan simbol hukum kasih, bahwa kasih itu harus seperti salib, tertuju kepada Allah (dilambangkan dengan batang kayu yang tegak) sekaligus juga kepada manusia (dilambangkan dengan batang kayu yang melintang). Maka, kasihnya orang Katolik, tidak bisa hanya satu arah, kepada Allah saja atau kepada sesama manusia saja, tetapi harus kepada kedua-duanya.
c. Kemudian anak-anak diajak menyebutkan contoh-contoh mengasihi Allah dan mengasihi sesama.
Ayat Emas
Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu tinggallah didalam kasih-Ku itu.
Aktivitas :
- anak-anak menggambar salib dan mewarnainya
- anak-anak mencari pesan rahasia tentang salib yang diajarkan Tuhan Yesus
Doa penutup :
Tuhan Yesus yang Maha Kasih kami bersyukur karna kami boleh menghayati dan meneladan cinta kasihMu. Semoga kami senantiasa dapat mengasihi Engkau dan mengasihi sesama kami. Demi Kristus dan penyelamat kami. Amin
Lagu penutup : Setinggi-tingginya langit
6
Gambar Pendukung:
7
MINGGU PASKAH VII
13 MEI 2018
TEMA : Doa Yesus untuk para muridnya.
TUJUAN : Anak dapat memehami karya-karya Yesus unuk para muridnya.
SARANA : Alkitab
WAKTU : 60 menit
Lagu pembukaan : Dalam Yesus kita bersaudara.
Doa pembukaan:
Tuhan Yesus Yang Maha baik, kami mohon berkat dan rahmat-Mu untuk di hari ini. Jadikanlah kami utusan-Mu dalam perwartaan Injil suci-Mu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin
Bacaan Kitab Suci: Yoh 17:11b-19
Pendalaman materi :
a. Pendamping menyiapkan Alkitab dan mengajak beberapa anak yang sudah pandai membaca untuk membaca kitab suci ayat perayat tentang kisah doa Yesus untuk para muridNya.
b. Kemudian pendamping bertanya kepada anak-anak tentang siapa yang pernah mendoakan orang lain (ayah, ibu, kakak, adik, atau siapapun). Anak-anak yang pernah mendoakan orang lain bisa juga diminta untuk menceritakan apa yang mereka doakan atau apa yang mereka minta untuk orang yang didoakan itu.
c. Kemudian pendamping menjelaskan bahwa hari ini kita harus bergembira karena Tuhan Yesus berdoa untuk kita. Pasti doa Tuhan Yesus manjur, pasti terkabul. Tuhan Yesus berdoa supaya kita semua dilindungi dari yang jahat.
d. Peserta diajak menyebutkan hal-hal apa saja yang dikatakan jahat (mis: gangguan setan, dosa, kecelakaan di jalan, orang-orang jahat, dll). Kemudian anak-anak diajak untuk tidak perlu takut terhadap hal-hal yang jahat karena kita semua sudah didoakan oleh Tuhan Yesus dan pasti dilindungi oleh Allah Bapa.
Ayat emas
Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat (Yoh 17:15).
Aktivitas:
- Anak-anak diharapkan menghapalkan ayat emas pilihan dalam kitab suci tersebut.
Doa Penutup:
Tuhan Yesus Kristus kami berterima kasih karena Engkau telah mendoakan kami kepada Bapa. Bantulah kami untuk tidak takut dan tidak mau ikut dalam hal-hal yang jahat. Amin.
Lagu penutup : Hari ini ku rasa bahagia
8
HARI RAYA PENTAKOSTA
20 MEI 2018
TEMA : Yesus menampakkan Diri kepada murid-Murid-Nya.
TUJUAN : Anak mampu memahami peran Roh Kudus di dalam kehidupan kita.
SARANA : Gambar lambang-lambang Roh Kudus
WAKTU : 60 menit
Lagu pembuka : Bila Roh Allah ada
Doa pembuka:
Ya Tuhan, kami bersyukur atas Roh Kudus yang Kau curahkan kepada kami. Semoga dengan bimbingan Roh Kudus kami tidak takut untuk hidup benar seperti yang Engkau kehendaki. Amin.
Bacaan Kitab Suci: Yoh 20:19-23
Pendalaman materi :
a. Pendamping menyiapkan contoh beberapa gambar lambang-lambang Roh Kudus dan menjelaskan arti Roh Kudus serta menjelaskan peran Roh Kudus didalam kehidupan sehari-hari.
b. Ada 8 lambang Roh Kudus yang diakui Gereja Katolik, namun dalam pertemuan kali ini cukuplah 4 dari 8 lambang Roh Kudus, yang dijelaskan.
- Api
Roh Kudus dilambangkan dengan api, karena Roh Kudus membakar semangat, membuat orang Katolik menjadi berani dalam mewartakan dan menghidupi perintah Allah. Orang Katolik yang telah menerima Roh Kudus, harusnya menjadi lebih berani dalam menghidupi perintah Tuhan.
- Air
Saat dibaptis, air yang disiram ke kepala kita juga melambangkan Roh Kudus, yang membuat kita terlahir baru, bukan lagi sebagai anak dunia, melainkan sebagai anak Allah.
- Minyak Urapan
Urapan yang dimaksudkan di sini bukanlah sayur untuk makanan. Ketika orang Katolik digosok (diurapi) dengan minyak, baik saat baptis, Krisma, sakramen orang sakit, maupun tabisan, ketika itu minyak urapan menjadi lambang Roh Kudus, yang menunjukkan bahwa orang yang telah digosok dengan minyak adalah orang yang diberkati Allah atau dipilih Allah.
- Merpati
Roh Kudus adalah tanda bahwa Allah hadir untuk menemani manusia dalam perjuangan hidupnya. Dalam Kitab Suci beberapa kali kehadiran Allah dilambangkan dengan burung merpati (Banjir Nuh, Yesus dibaptis, dll). Dengan demikian Roh Kudus juga sering dilambangkan dengan burung merpati, yang berarti Allah hadir untuk menemani manusia.
Ayat emas
“Damai sejahtera bagi kamu, sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus”. (Yoh 20:21-22)
Aktivitas:
- Anak-anak menggambar/mewarnai gambar lambang Roh Kudus, yang telah disiapkan pendamping.
Doa penutup:
Tuhan Yesus Kristus trimakasih atas pencurahan Roh Kudus-Mu. Semoga Kami menjadi selalu menjadi anak-anak-Mu yang baik. Amin.
9
Lagu penutup : Roh Kudus turunlah.
Gambar Pendukung:
10
HARI RAYA TRITUNGGAL MAHA KUDUS
27 MEI 2018
TEMA : Perintah untuk memberitakan injil
TUJUAN : Anak-anak mampu menebarkan kabar baik kepada sesama.
SARANA : Alkitab
WAKTU : 60 menit
Lagu pembuka: Hari ini ku rasa bahagia
Doa pembuka:
Tuhan Yesus Yang Maha Baik kami bersyukur karna Engkau memberi kami banyak ajaran dalam Kitab Suci. Bantulah kami untuk mau belajar membaca Kitab Suci, mengerti ajaran-Mu dan melakukannya dalam hidup kami. Amin.
Bacaan Kitab Suci: Mat 28:16-20
Pendalaman materi :
a) Pendamping mengajak anak bermain pesan berantai. Anak dibagi dalam kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Kepada orang pertama dalam setiap kelompok pendamping menyampaikan ayat kitab suci hari ini (yang tidak terlalu panjang), dan anak pertama meneruskan ke anak kedua, dst.
b) Melalui permainan ini anak diajak mempraktekan langsung secara sederhana artinya menyampaikan sabda Injil kepada sesama.
c) Setelah itu pendamping menyadarkan anak-anak bahwa tugas mewartakan Injil adalah tugas semua orang yang sudah dibaptis, entah masih kecil atau sudah dewasa. Anak-anak dapat terlibat dalam pewartaan Injil misalnya dengan mengajak teman hadir dalam sekolah minggu, mengunjungi teman yang dulu aktif sekolah minggu tetapi belakangan tidak aktif, dll.
Ayat Emas
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Mat 28:19).
Aktivitas:
- Pendamping menyediakan kertas yang sudah bertuliskan ayat emas di atas. Kertas itu dibagikan kepada peserta untuk diwarnai atau dihiasi dengan karya mereka sendiri. Kertas itu nantinya dibawa pulang untuk diberikan kepada keluarga, sebagai wujud konkret ikut mewartakan Injil.
Doa penutup:
Tuhan Yesus, kami bersyukur karena Engkau mengijinkan kami ikut dalam tugas mewartakan Injil. Bantulah kami agar selalu belajar dan berusaha menjadi pewarta Injil-Mu yang baik. Amin,
Lagu penutup : Dalam Yesus Kita beraudara
11
HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS
03 JUNI 2018
TEMA : Yesus memberi makan lima ribu orang
TUJUAN : Anak-anak mampu menghayati misteri pemberian diri Kristus yang terwujud
dalam kesediaan memberi terhadap sesama.
Sarana : Gambar roti dan ikan
WAKTU : 60 menit
Lagu pembuka : Lima roti dan dua ikan
Doa pembuka:
Tuhan Yesus, Roti Kehidupan kami, ajarlah kami untuk bisa seperti Engkau, yang mau memberi diri bagi sesama. Amin
Bacaan Kitab Suci: Mrk 14: 12-16; 22-26
Pendalaman materi :
a) Pendamping menyiapkan media berupa kertas yang telah tertera gambar roti dan Anggur.
b) Kemudian pedamping menjelaskan bahwa dalam Gereja Katolik, Roti dan Anggur diyakini sebagai Tubuh dan Darah Kristus sendiri, sebagaimana yang tertulis dalam bacaan hari ini.
c) Kemudian pendamping mengajak peserta untuk mau mencontohi teladan Tuhan Yesus yang mau memberi diri untuk kita. Anak-anak dapat memberi diri kepada sesama dengan cara membantu ibu membereskan mainan setelah bermain, untuk yang sudah lebih dewasa bisa membantu ibu menyapu rumah, dll.
d) Setelah itu peserta diberi kesempatan mewarnai gambar hosti dan anggur.
Ayat emas:
ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku." (Mat 14:22)
Aktivitas:
- Mewarnai/menyusun gambar roti dan anggur.
Doa penutup:
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah memberi diri-Mu bagi keselamatan kami. Semoga kami pun selalu mau membantu dan menghibur sesama yang sedang mengalami kesusahan. Amin.
Lagu penutup : Mentega dan roti
12
Gambar Pendukung: (sebagai aktifitas, pendamping dapat mengajak anak mewarnai gambar-gambar berikut, atau memotong gambar berikut menjadi puzzle, dan anak-anak diminta menyusunnya kembali menjadi gambar yang utuh)
13
HARI MINGGU BIASA X
10 JUNI 2018
TEMA : Yesus dan Beelzebul
TUJUAN : Anak-anak dapat memahami perbedaan yang baik dan yang tidak baik.
SARANA : Mencari ilustrasi atau dongeng tentang yang kebaikan dan kejahatan.
WAKTU : 60 menit
Lagu pembuka: Dalam nama Yesus ada kemenangan.
Doa pembuka:
Tuhan Yesus yang Maha Baik, ajarilah kami untuk dapat memahami sikap dan perbuatan yang baik dan menghindari sikap serta perbuatan yang jahat. Amin
Bacaan Kitab Suci: Mark 3:20-35
Pendalaman materi :
a) Menceritakan kisah ilustrasi ‘si Baik dan si Jahat’.
b) Kemudian pendamping memandu anak-anak mendalami cerita dengan mengajukan beberapa pertanyaan seperti:
- Siapa yang jahat dan siapa yang baik dalam cerita tadi?
- Apa yang membuat sang kakak berubah menjadi jahat?
- Pada akhir cerita, siapa yang menang? Yang jahat atau yang baik?
c) Kemudian pendamping menyampaikan pesan cerita bahwa hubungan baik sang kakak dan sang adik akhirnya rusak hanya karena iri hati. Sang kakak berubah menjadi jahat karena iri hati pada keberhasilan adiknya. Kita tidak boleh iri hati, karena iri hati akan membuat kita menjadi orang jahat. Bagaimana pun kejahatan pasti akan ketahuan dan dihukum, sedangkan yang baik pasti akan beruntung dan dilindungi Tuhan.
d) Yesus juga mengalami hal yang sama. Yesus bermasuk baik, hendak menyembuhkan orang. Tetapi banyak yang iri hati, kemudian menyebarkan gosip yang buruk tentang Yesus, bahwa Yesus itu dukun yang punya banyak jin (bekerja sama dengan beelzebul). Padahal Yesus melakukan semua kebaikan karena dia Anak Allah.
e) Oleh karena itu, kita tidak boleh menyimpan rasa iri hati, karena akan membuat kita menjadi jahat. Jika teman lebih baik dari kita, belajarlah dari padanya, supaya kita juga bisa menjadi baik. Bukannya malah iri hati dan membencinya.
Ayat emas
Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. (Mrk 3:24-25)
Doa penutup:
Ya Tuhan kami bersyukur kepadaMu atas kebaikan yang Kau berikan kepada kami. Ajarlah kami supaya kami dapat memberikan kebaikan kepada semua orang. Amin.
Lagu penutup : Ada gerakan Roh Allah
Si Baik dan Si Jahat
Di suatu desa hiduplah dua orang kakak beradik yang saling menyayangi. Mereka kompak. Sering bermain bersama, menyelesaikan tugas bersama, dan menghabiskan banyak waktu bersama-sama.
Setelah beranjak dewasa, mereka memutuskan untuk bersama-sama merantau ke kota, mencari pekerjaan. Mereka pun diterima bekerja pada sebuah pabrik beras, sebagai buruh panggul.
Mereka bekerja sangat rajin dan sangat jujur. Hal ini membuat sang majikan senang pada mereka. Setelah setahun bekerja di tempat itu, sang majikan langsung mengangkat mereka
14
menjadi kepala gudang, karena pekerjaan mereka yang baik dan jujur. Sang kakak menjadi kepala di gudang sebelah timur. Sang adik menjadi kepala di gudang sebelah barat.
Setelah menjadi kepala gudang dan bekerja di tempat yang terpisah, rupanya sang adik bekerja lebih baik dari sang kakak. Gudang yang dikepalai sang adik lebih cepat berkembang di bandingkan gudang yang dikepalai sang kakak. Hal ini membuat sang majikan mulai lebih menyenangi sang adik. Ia sering memberi tambahan gaji kepada sang adik, karena pekerjaannya yang baik.
Hal ini kemudian menimbulkan rasa iri dalam hati sang kakak. Ia tidak senang melihat bahwa pekerjaan adiknya lebih berkembang daripada pekerjaannya. Ia juga tidak senang ketika mengetahui bahwa adiknya sering mendapat tambahan gaji, meski tambahan gaji itu selalu dibagi dua dengan kakaknya.
Perasaan iri ini lama kelamaan melahirkan niat jahat dalam diri sang kakak. Diam-diam ia mulai memikirkan cara untuk menjatuhkan karir adiknya.
Terjadilah, pada suatu malam, sang kakak pergi ke gudang sang adik dengan diam-diam. Dia memindahkan satu ton beras dari gudang adiknya dan menghanyutkannya ke sungai.
Keesokan harinya, sang majikan mengunjungi masing-masing gudang untuk melakukan pengontrolan. Ketahuanlah bahwa beras yang seharusnya berada di gudang sang adik berkurang 1 ton. Hal ini membuat sang adik bingung dan sangat ketakutan. Sedangkan sang majikan yang mengetahui hal ini pun menjadi sangat marah dan kecewa. Ia tidak menyangka bahwa sang adik dapat seceroboh itu, sehingga beras 1 ton hilang dari gudangnya.
Sang majikan yang marah besar karena hal ini segera menangkap sang adik dan membawanya ke kantor polisi, ditemani oleh sang kakak dan karyawan-karyawan lainnya.
Tuhan rupanya tidak tutup mata terhadap kejahatan ini. Dalam perjalanan menuju ke kantor polisi, rombongan mereka melewati pinggiran sungai dimana ada banyak warga yang berkumpul. Merasa heran melihat banyak warga berkumpul di pinggir sungai, sang majikan pun mendekati mereka untuk melihat apa yang sedang terjadi.
Rupanya warga masyarakat sedang berdiri kebingungan di samping sungai karena melihat ada banyak beras yang terbuang di sungai. Warga bingung, siapa gerangan orang yang membuang beras sebanyak itu ke sungai.
Ketika sang majikan mendekat, dengan segera dia dapat mengenali bahwa beras-beras itu adalah beras yang berasal dari gudangnya. Demikian juga dengan sang adik. Dia semakin heran ketika melihat bahwa beras dari gudangnya ada di dalam sungai. Sebaliknya, sang kakak mulai tampak kebingungan. Wajahnya panik dan gugup, karena hal itu akan membongkar kedoknya.
Ketika mereka sedang bingung memikirkan hal itu, tiba-tiba salah seorang warga yang berkumpul di tepi sungai itu berteriak ‘saya melihat bapak ini berada di tepi sungai semalam, ketika saya pulang memancing. Mungkin dia tahu, siapa yang melakukan hal ini...’ sambil menunjuk ke arah sang kakak.
Ekpresi wajah sang kakak langsung berubah total. Ia tampak sangat panik dan gugup. Saking gugupnya ia pun membalikan badannya dan segera mengambil langkah seribu tanpa berkata apa-apa.
Sikapnya itu membuat sang majikan mengerti bahwa bukan sang adiklah yang harus bertanggung jawab atas kehilangan beras di gudangnya. Sang adik pun dilepaskan dan mereka bersama-sama mencari sang kakak yang telah bersembunyi dan melarikan diri.
Demikianlah Allah tidak pernah akan diam melihat kejahatan. Siapa yang berbuat jahat, pasti akan kena akibatnya.
15
HARI BIASA KE XI
17 JUNI 2018
TEMA : Kerajaan Allah seumpama benih
TUJUAN : Semua anak dapat memahami bahwa Kerajaan Allah dapat hadir melalui hal-hal
sederhana.
SARANA : Berbagai jenis benih
WAKTU : 60 menit
Lagu pembuka: Jalan serta Yesus
Doa pembuka:
Tuhan Yesus yang Maha Baik, tanamkanlah benih-benih kebaikan di dalam hati kami, agar kami dapat menghadirkan Kerajaan-Mu di rumah, sekolah dan dimana-mana. Amin.
Bacaan Kitab Suci: Mark 4:26-34
Pendalaman materi :
a) Secara sederhana pendamping menjelaskan pesan Injil kepada anak-anak, yakni bahwa Kerajaan Allah dapat dihadirkan di dunia melalui hal-hal yang sederhana. Misalnya ketika di Gereja kita tidak ribut dan bermain, ketika di rumah kita tidak menjahili adik atau berantem dengan kakak, ketika di rumah kita tidak menyibukan orang tua dengan sikap kita yang aneh-aneh, dan lain sebagainya.
b) Kemudian pendamping mengajak anak-anak menyebutkan kebiasaan-kebiasaan buruk, yang biasa mereka lakukan di rumah.
c) Pendamping menyiapkan kertas yang telah dipotong dengan bentuk-bentuk yang menarik, lalu meminta anak-anak menulis salah satu kebiasaan buruk itu, yang sungguh mau mereka ubah.
d) Kertas itu nantinya dihiasi anak-anak dan dibawa pulang.
Ayat emas:
Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya." (Mrk 4:31-32)
Doa penutup :
Tuhan Yesus yang Baik kami berterimaksih karena kami boleh menjadi bagian dari anggota kerajaanMu. Jadikanlah kami anak-anakMu yang selalu berpegang teguh pada pengajaranMu. Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin
Lagu penutup : Ku daki-daki
16
HARI “KELAHIRAN SANTO YOHANES PEMBAPTIS”
Tanggal 24 Juni 2018
TEMA : Kelahiran Santo Yohanes pembaptis
TUJUAN : Anak-anak mengenal tokoh Yohanes Pembaptis
SARANA : Alkitab dan Gambar Yohanes Pembaptis
WAKTU : 60 menit
Lagu pembuka : JanjiMu Ya dan Amin (greysia evifany)
Doa pembuka :
Tuhan Yesus yang Maha Kasih, trimakasih untuk rahmat kelahiran dan kehidupan yang Kau berikan kepada kami. Ajarilah kami untuk selalu menghargai hidup. Demi Kristus dan pengantara kami. Amin
Bacaan Kitab Suci : Luk 1:57-66
Pendalaman materi :
a) Pendamping memperkenalkan kepada anak-anak tentang Yohanes Pembaptis. Siapa dia, apa perannya, bagaimana hidupnya.
b) Yohanes Pembaptis Putra dari Zakharia dan Elisabeth. Yohanes Pembaptis lahir ketika usia ayah dan ibunya sudah sangat tua. Ayah dan ibu Yohanes sudah lama menunggu kelahiran anak, tetapi belum diberi oleh Tuhan. Zakharia, ayah Yohanes bekerja sebagai Imam, yang membawa persembahan bangsa Israel dalam Bait Allah.
c) Yohanes dikenal sebagai perintis jalan untuk Tuhan. Sebelum Yesus lahir, Yohanes sudah berseru di jalan-jalan supaya orang-orang bertobat dan hidup seperti yang Allah perintahkan.
d) Yohanes tinggal di hutan. Makanannya belalang dan madu hutan.
e) Jika dimungkinkan, setelah pendamping menceritakan tentang Yohanes Pembaptis, pendamping membuat quiz singkat, untuk mengecek pemahaman anak. Anak yang berhasil menjawab diberi hadiah.
f) Setelah itu, pendamping mengajak anak-anak mewarnai gambar Yohanes Pembaptis.
Ayat emas :
Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia mengunjungi umat-Nya Luk 1:68
Doa penutup :
Tuhan Yesus yang Maha Baik, kami bersyukur karna kami boleh menjadi saksi menjelang kedatanganMu. Bantulah kami untuk menghadapi aneka macam cobaan hidup. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjaung masa. Amin
Lagu penutup : sentuh hatiku (Maria sandy)
17
Gambar Pendukung:
18
HARI MINGGU BIASA XIII
MINGGU, 01 JULI 2018
TEMA : Pelayanan Kasih.
TUJUAN : Agar anak-anak memahami begitu besar kasih sayang orang tua terhadap mereka,
meski ungkapan kasih sayang itu terkadang tidak tampak terlihat dan tidak
mereka mengerti.
SARANA : Gambar ayah, ibu dan anak yang akan diwarnai anak-anak sekolah minggu.
WAKTU : 60 menit
Lagu pembuka:
YESUS SAYANG SEMUA
Yesus sayang semua semua semua
Yesus sayang semua sayang semua
Sayang papa sayang mama
Sayang kakak sayang adik
Sayang kamu dan saya
Sayang semua.
Doa Pembuka: Tuhan Yesus Kristus, terimakasih karena Engkau sangat mencintai kami. Terima kasih telah memberi kami orang tua yang sangat mencintai kami. Berkatilah dan Cintailah orang tua kami, agar kami semua dapat selalu mencintai-Mu, Amin.
Bacaan Kitab Suci: Mrk 5:21-24. 35-43
Pendalaman Materi:
a. Bercerita tentang perjuangan seorang ibu yang rela mempertaruhkan nyawanya untuk anak-anaknya. Siapa orang yang melahirkan kita? Siapa orang yang menjaga dan merawat kita sampai saat ini? Siapa orang yang memasakkan kita makanan yang enak dan membelikan baju kita yang bagus?
b. Orang tua melakukan semuanya itu karena kasihnya kepada kita. Orang tua memberikan dan mengusahakan semua yang terbaik untuk kita. Sebagai seorang anak kita selalu disayang dan dijaga. Maka dari itu kita harus menyayangi kedua orang tua kita pula.
c. Dalam bacaan Injil, Yairus, sebagai ayah, berjuang sungguh untuk keselamatan anaknya. Dia bahkan rela merendahkan diri, tersungkur di hadapan umum, di kaki Yesus, demi meminta kesembuhan bagi anaknya. Sikap ini menunjukkan betapa besar cinta Yairus kepada anaknya.
d. Sebagai anak sekolah minggu, kita harus mengasihi dan menyayangi orang tua kita, mau mendengar perkataan mereka, tidak membantah nasihat mereka, membantu sejauh kita bisa, belajar dengan baik, bersikap yang baik, dll.
e. Kebaikan kepada orang tua tidak harus besar dan banyak. Kebaikan yang kecil dan sederhana tetapi dilakukan dengan penuh kesadaran lebih baik daripada kebaikan yang besar tetapi dilakukan dengan terpaksa.
Ayat Emas
Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu
(Ams 1:8)
Aktifitas:
o Mewarnai gambar Ayah, ibu dan anak
o Menuliskan di bawahnya aku cinta papa dan mama
o Memberikan kepada kedua orang tua kita setelah pulang dari sekolah minggu.
19
Doa Penutup :
Tuhan Yesus Kristus, bantulah kami dalam mencintai orang tua dan mengasihi sesama kami, sebab Engkau mengajar bahwa cinta kepada-Mu harus disertai cinta kepada sesama, Amin.
Lagu penutup
Aku Anak Raja
Aku anak raja
Engkau anak raja
Kita semua anak raja
Halleluya puji Tuhan
Halleluya puji Tuhan
Halleluya.....
Aku anak raja
Engkau anak raja
Kita semua anak raja
Halleluya puji Tuhan
Halleluya puji Tuhan
Halleluya.............
Gambar Pendukung:
20
HARI MINGGU BIASA KE XIV
MINGGU, 08 JULI 2018
TEMA : Menjadi Nabi dalam Keluarga
TUJUAN : Mengajak anak-anak menyadari bentuk-bentuk kenabian yang dapat diupayakan
di dalam rumah.
SARANA : Cerita tentang seorang anak yang ditinggal ayah dan ibu bekerja.
WAKTU : 60 menit
Lagu Pembuka :
Aku Berani Tampil Beda
Saat iblis merayuku
Aku tolak itu dalam nama Yesus
Dan saat iblis menggodaku
Lalu ku berdoa dalam namaYesus
Ku kuat karna kasih-Nya
Firman-Nya teguhkanku
Ku berdiri sbagai pemenang
Aku….. berani tampil beda.
Doa pembuka:
Tuhan Yesus Kristus, terimakasih atas perlindungan-Mu sampai saat ini. Tanpa pertolongan-Mu kami tak mampu menolak iblis yang mengganggu hidup kami. Sekarang kami akan mendengarkan firman-Mu. Berkatilah kami YaTuhan. Amin.
Bacaan Kitab Suci : Markus 6:1-6
Pendalaman materi:
a. Pendamping menjelaskan kepada anak-anak tentang betapa beraninya Yesus, sesuai dengan perikop injil hari ini. Yesus tidak takut ditolak. Yesus tidak takut dibenci. Bagi Yesus kalau kita melakukan atau mengatakan kebenaran dan karenanya kita dibenci, maka kita tidak boleh takut.
b. Sikap Yesus ini harus kita contohi. Di dalam rumah terkadang ketika melakukan kesalahan, kita tidak mau jujur karena takut dimarahi ayah atau ibu. Kita lebih memilih berbohong dibanding harus dimarahi. Sikap seperti ini tidak baik. Atau ketika hari Minggu, hanya ibu yang ke Gereja, ayah tidak mau ke Gereja. Kita takut mengajak ayah ke gereja, karena nanti bisa dimarahi. Sikap seperti ini juga tidak baik. Kita harus belajar dari Yesus yang tidak takut dimarahi, tidak takut dibenci ketika melakukan kebaikan atau kebenaran.
c. Menjadi nabi di dalam rumah berarti kita harus mau jujur. Kalau salah harus berani mengakui, meski resikonya kita akan dimarahi. Demikian juga di sekolah, kalau teman-teman melakukan sesuatu yang jahat, kita tidak boleh ikut-ikutan, meski akibatnya kita bisa dimusuhi.
Ayat Emas
Seorang nabi dihormati di mana–mana kecuali di tempat asalnya sendiri, diantara kaum keluarganya dan di rumahnya.
Aktifitas : bermain game sambil bernyanyi “Dipikir-pikir satu, dua, tiga”
Doa penutup :
Allah Bapa yang mahabaik terimakasih atas penyertaan-Mu sepanjang sekolah minggu hari ini. Bantulah kami menjadi nabi di dalam keluarga dengan berani mengakukan kesalahan meski bisa dimarahi. Doa ini kami haturkan demi Kristus Tuhan kami. Amin.
21
HARI MINGGU BIASA XV
MINGGU, 15 JULI 2018
TEMA : Yesus Mengutus ke 12 murid-Nya
TUJUAN : Anak–anak mengenal kedua belas rasul Kristus dan menyadari bahwa mereka
juga diutus sebagaimana para Rasul.
SARANA : Gambar Para Rasul, bola Pimpong, Gelas Aqua, air
WAKTU : 60 menit
Lagu pembuka :
12 Murid Yesus
Simon Petrus, Andreas,
Yakobus, Yohanes,
Filipus, Tomas
Yakobus anak Alfeus
Tadeus, Simon orang Zelot
Matius, Bartolomeus
Yudas Iskariot
Dua belas murid Yesus.
Doa pembuka :
Tuhan Yesus Kristus, terimakasih karena kami masih Engkau beri kesehatan hingga saat ini. Kami akan melaksanakan kegiatan Bina Iman. Berkati kami ya Tuhan agar iman kami senantiasa berkembang, Amin.
Bacaan Kitab Suci : Mark 6:7-13
Pendalaman materi :
a. Pendamping secara sederhana menceritakan inti injil hari ini kepada peserta, yakni bahwa Yesus mengutus murid-muridNya mewartakan Injil ke berbagai tempat. Rasul-rasul yang diutus Yesus itu tidak takut, meskipun mereka pergi tanpa membawa bekal. Mereka tidak takut karena mereka yakin bahwa Tuhan Allah selalu menemani dan melindungi mereka.
b. Kemudian pendamping mengajak anak-anak mulai mengenal nama kedua belas rasul. Anak-anak diajak menghafal nama kedua belas rasul.
c. Kemudian pendamping membagikan kertas bergambar kedua belas Rasul Yesus dan memberikan instruksi kepada adik-adik untuk mewarnai gambar–gambar tersebut. Jika memungkinkan, gambar yang disediakan di bawah ini dicetak ukuran agak besar dan kemudian dibuat membentuk topi yang dapat dipakai masing-masing anak.
d. Dengan demikian mereka diajak menyadari bahwa mereka juga adalah rasul-rasul Yesus yang harus berani menjadi pewarta Injil.
Ayat emas:
Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua – dua. Ia memberi kuasa atas roh– roh jahat.
Aktivitas:
 Mewarnai gambar murid-murid Yesus
 Merangkai gambar menjadi topi sederhana.
Doa Penutup:
Tuhan Yesus yang baik, terima kasih karena telah memilih kami menjadi murid-murid-Mu. Semoga kami berani menjadi pewarta Injil di dalam keluarga dan sekolah kami, Amin.
22
Lagu Penutup
Aku Diberkati
Aku diberkati
Sepanjang hidupku diberkati
Mulai dari bangun pagi
Siang berganti malam
Aku diberkati
Kakek–kakek
Nenek–nenek
Tante–tante
Om–om
Pemudanya–pemudinya
Semuanya melayani Tuhan
Gambar Pendukung:
23
HARI MINGGU BIASA XVI
MINGGU, 22 JULI 2018
TEMA : Tak Lelah Berbuat Baik
TUJUAN : Sebagaimana Yesus yang tidak pernah lelah melayani dan mewartakan Injil,
anak-anak dapat belajar untuk tidak lelah berbuat baik.
SARANA : kacang dan permen
WAKTU : 60 menit
Lagu Pembuka
Lima Roti dan Dua Ikan
Tuhan Yesus
Yang memberkati
Dimakan lima ribu orang
Sisa duabelas keranjang
Doa Pembuka:
Tuhan Yesus Kristus, terimakasih karena Engkau memberi kami teman, keluarga, guru, dan orang-orang yang berada di sekitar kami. Melalui mereka, kami merasakan cinta dari-Mu. Semoga kami pun dapat mencintai mereka dengan tulus dan selalu berbagi berkat dengan mereka, Amin.
Bacaan Kitab Suci: Mrk 6:30-34
Pendalaman Materi
a. Pendamping menguraikan secara sederhana pesan perikop Injil hari ini, yakni bahwa Yesus dan para Murid, yang baru saja kembali dari perjalanan mewartakan Injil ke tempat yang jauh, ketika melihat banyak orang berkerumun dan mencari mereka, mereka tidak mengeluh dan marah-marah, tetapi dengan penuh kasih tetap melayani orang banyak itu.
b. Terkadang ketika sedang ngantuk atau sedang capek, waktu orang tua, kakak atau adik meminta bantuan kita, apa yang kita lakukan? Marah-marah? Mengeluh? Tidak mau? Atau???
c. Yesus mengajar kita untuk tidak jenuh atau tidak capek dalam berbuat baik terhadap sesama.
d. Penanaman nilai ini menggunakan permainan estafet kacang dan permen. Pesannya adalah dalam permainan ini permen dan kacang tidak untuk kita makan, tetapi harus kita teruskan kepada teman di samping kita, supaya menang.
e. Melayani tanpa lelah mengandaikan kita mau selalu memberi dan tidak memakai untuk diri sendiri.
Pedamping memberikan instruksi kepada adik-adik untuk membagi dalam beberapa kelompok dan menjelaskan teknik bermain estapet kacang atau permen.
Ayat emas:
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.
Aktifitas
 Game estapet kacang
 Saling bertukar makanan ringan sebagai symbol bahwa kita harus berbagi.
Doa penutup
Bunda Yesus kami bersyukur atas pertemuan pada hari ini semoga kami bisa meneladani putra-Mu Yesus Kristus untuk saling berbagi dan memperhatikan orang-orang di sekitar kami.
Lagu penutup : Kasihnya Seperti Sungai
24
HARI MINGGU BIASA XVII
MINGGU, 29 JULI 2018
TEMA : Indahnya berbagi
TUJUAN : Mengajak anak-anak untuk memiliki semangat berbagi satu sama lain
SARANA : Kado senilai Rp. 5.000.
WAKTU : 60 menit
Lagu Pembuka
Hari Ini Kurasa Bahagia
Hari ini kurasa bahagia
Berkumpul bersama saudara seiman
Tuhan Yesus tlah satukan kita
Tanpa memandang diantara kita
Bergandengan tangan dalam kasih
Dalam satu hati
Berjalan dalam terang kasih Tuhan
Kau sahabatku kau saudaraku
Tiada yang dapat memisahkan kita.2x
Doa pembuka
Allah bapa yang Maha Kasih dan Maha Penyayang, terimakasih telah memberi kami segala yang terbaik. Bantulah kami agar juga mampu saling memberi kepada teman dan sesama, tanpa menjadi pelit. Amin.
Bacaan Kitab Suci : Yoh 6:1-15
Pendalaman Materi
a. Pendamping menggambarkan secara sederhana kepada anak-anak pesan perikop Injil hari ini, yakni bahwa ketulusan anak yang mau memberi 5 roti dan 2 ikan yang ia miliki menjadi hal utama terjadinya mukjizat perbanyakan roti.
b. Yesus hendak menunjukkan bahwa kalau kita mau memberi apa yang kita punya untuk orang lain, meskipun sedikit, maka hal sedikit itu akan berubah menjadi banyak dan bermanfaat bagi orang lain.
c. Pesan Injil ini ditanamkan kepada anak-anak dengan cara mengajak mereka bertukar kado. Anak-anak diingatkan dari minggu sebelumnya untuk membawa bingkisan kecil (kado) seharga Rp. 5.000.
d. Dalam waktu 15 menit, mereka boleh bertukar kado dengan siapa saja. Tidak hanya dengan satu orang. Setelah menukar kado dengan seorang teman, kado yang diterima bisa juga ditukar lagi dengan orang lain, dst, selama 15 menit (atau lebih).
Ayat emas:
Mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
Doa penutup :
Allah Bapa yang penuh kasih sayang, terimakasih telah memberkati kami dalam sekolah minggu hari ini. Semoga kami selalu mau memberi dan berbagi kepada sesama, amin.
Lagu penutup :
Lima Roti dan Dua Ikan
Lima Roti dan Dua Ikan
Tuhan Yesus
Yang memberkati
Dimakan lima ribu orang
Sisa duabelas keranjang
25
Gambar Ilustrasi:
26
HARI MINGGU BIASA XVIII
MINGGU, 05 AGUSTUS 2018
TEMA : Yesus adalah Roti Hidup
TUJUAN : Anak diajak membuat pilihan yang tepat dalam hidup.
SARANA : Karet gelang dan sedotan
WAKTU : 60 Menit
Lagu Pembuka
Roti dan Mentega
Kau Temanku ku temanmu
Kita selalu bersama
Seperti mentega dengan roti
Kau temanku ku temanmu
Kita selalu bersama
Seperti celana dengan baju
Reff: ku akan selalu mendukungmu
Mendorongmu terus maju
Dan bila kau sedih
Kua akan selalu mendoakanmu
Dalam Tuhan kita saudara.
Doa Pembuka:
Ya Tuhan kami bersyukur karena kami masih diberi nafas kehidupan sampai saat ini. Berkatilah kegiatan kami agar membuat kami semakin dewasa dalam iman. Amin.
Bacaan Kitab Suci : Yohanes 6:24-35
Pendalaman Materi :
a. Pendamping menjelaskan secara sederhana kepada anak-anak pesan Injil hari ini, yakni agar kita mampu membuat pilihan yang berkualitas dalam hidup. Dalam hidup ini kita jangan hanya selalu memilih sesuatu yang enaknya sesaat tetapi tidak berguna untuk masa depan. Kita perlu membuat pilihan yang berkualitas, yang berguna bagi masa depan, meskipun mungkin pilihan itu tidak enak atau tidak menarik.
b. Yesus menegur orang banyak yang datang mencari-Nya bukan karena mau mencari keselamatan, tetapi mencarinya hanya sekedar untuk dapat makan roti.
c. Pesan ini disampaikan melalui permainan estafet karet. Pendamping menyiapkan karet gelang, pipet aqua yang dipotong menjadi dua sama panjang, lidi yang dipotong seukuran panjang pipet aqua utuh, sendok plastik (atau media lain yang dapat disediakan di stasi).
d. Anak-anak dibagi dalam kelompok (jika memungkinkan 1 kelompok terdiri dari 6 anak). Mereka akan berlomba memindahkan karet. Pendamping mengarahkan anak-anak untuk berbaris dalam kelompok. Kemudian pendamping meletakan 5 karet di belakang orang yang berbaris paling belakang.
e. Karet-karet itu harus dipindahkan ke depan orang yang berbaris paling depan, bukan dengan tangan, tetapi dengan pipet, lidi, senduk plastik, atau media lain yang disiapkan.
27
f. Anak-anak dipersilahkan memilih media apa yang mau mereka pakai untuk memindahkan karet. Dengan ini, anak-anak diajak membuat pilihan.
g. Kelompok yang paling cepat memindahkan semua karet menjadi pemenang. Jika di tengah permainan, karet jatuh ke tanah, maka kelompok yang menjatuhkan karet, mengulangi prosesnya dari awal.
Ayat Emas :
“Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal” (6:27a)
Aktivitas :
a. Permainan Estafet Karet
Doa Penutup:
Ya Tuhan terimakasih atas pesan-Mu melalui perikop Injil hari ini. Semoga kami selalu mau mencintai Engkau, Roti hidup yang menguatkan jiwa dan raga kami. Engkau kami puji, kini dan sepanjang masa, Amin.
Gambar Pendukung:
28
HARI RAYA SP. MARIA DIANGKAT KE SURGA
MINGGU, 12 AGUSTUS 2018
TEMA : Belajar dari Bunda Maria
TUJUAN : Anak – anak diperkenalkan pada ketaatan Santa Maria, yang tetap
bersyukur meski menerima tugas berat.
SARANA : Gambar Bunda Maria
WAKTU : 60 menit
Lagu Pembuka :
Sukacitaku
O sukacitu
Sejak ku jumpa Yesusku
O sukacitaku
Kutemukan Juruselamat
Dia mengasihi aku
Bahkan mati bagiku
Sukacitaku kini penuh
Pada-Nya ku berharap
Pada Yesus Allah yang hidup
Pada-Nya kuberserah
Engkau sumber kehidupanku.......
Doa Pembuka :
Tuhan Yesus Kristus, hari ini kami bergembira bersama Bunda Maria. Semoga hidup kami bisa menjadi suci seperti hidup Bunda Maria. Amin.
Bacaan Kitab Suci : Lukas 1:39-56
Pendalaman Materi :
a. Pendamping memperkenalkan tokoh Bunda Maria kepada anak-anak dengan menceritakan siapakah Bunda Maria dan bagaimana cara hidupnya. Bunda Maria adalah ibu yang melahirkan Tuhan Yesus dan menjaga-Nya. Sebagai Ibu, ia selalu menemani Tuhan Yesus, sejak kecil sampai saat Yesus menjalani hukuman mati disalib.
b. Bunda Maria bersedia menjadi Bunda Tuhan dengan gembira. Meskipun dia harus menderita, melihat Putranya dihukum di salib, tetapi Maria tetap tegar dan berani.
c. Maria juga hidup dengan suci. Ia menghindari dan tidak mau berbuat dosa. Irulah sebabnya, Bunda Maria, tidak mati seperti kita manusia. Tetapi bunda Maria, dengan seluruh badannya diangkat ke Surga.
d. Kita pun harus berusaha hidup seperti ibu Maria. Hidup suci dan selalu mau melakukan perintah Tuhan, meskipun hal itu tidak mudah.
Ayat emas :
Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku (Luk 1:46-47)
Aktifitas :
 Mewarnai gambar Bunda Maria
 Belajar doa Salam Maria.
29
Doa Penutup :
Allah Bapa yang Maha Kasih dan Maha Baik, melalui teladan Ibu Maria kami akan belajar hidup penuh kasih dan kegembiraan. Berkatilah langkah kami selanjutnya dalam mengasihi dan menyayangi sesama kami. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Lagu Penutup :
Hari ini harinya Tuhan.
Hari ini, hari ini
Harinya Tuhan, harinya Tuhan
Mari kita, mari kita
Bersukaria, bersukaria
Hari ini harinya Tuhan
Mari kita bersukaria
Hari ini ,hari ini, harinya Tuhan.
Gambar Pendukung:
30
HARI MINGGU BIASA KE XX
MINGGU, 19 AGUSTUS 2018
TEMA : Anak-anak terang
TUJUAN : Mengajarkan pada anak-anak apa artinya dan bagaimana caranya menjadi anak-
anak terang.
SARANA : Kertas berbentu untuk menulis ayat emas
WAKTU : 60 menit
Lagu Pembuka :
Laskar Kristus
Saya bukan pasukan berjalan
Pasukan berkuda
Pasukan menembak
Saya tidak menembaki musuh
Tapi saya laskar Kristus
Saya Laskar Kristus ( siap gerak ) 2x
Saya tidak menembaki musuh
Tapi saya laskar Kristus.
Doa pembuka:
Tuhan Yesus Kristus, terimakasih karena Engkau telah menjaga istirahat kami tadi malam. Sekarang kami berkumpul kembali di tempat ini untuk memuji-Mu dan mendengarkan firman-Mu. Berkatilah kami Ya Tuhan. Amin.
Bacaan Kitab Suci : Ef 5:15-20
Pendalaman materi :
a. Bermain games
Games “ Yesus berkata ” permainan ini dapat diikuti seluruh anak dengan pemimpin permainan berdiri di depan kelas. Aturan permainan ini sebagai berikut : apabila pemimpin permainan bilang : Yesus berkata “jongkok!” adik-adik harus jongkok (perkataan Yesus harus dituruti ), sedangkan bila iblis berkata “ cubit teman! ”, adik-adik tidak boleh mencubit karena perkataan iblis tidak boleh dituruti.
b. Menggabungkan dengan bacaan kitab suci
sebagai anak-anak terang kita harus bisa memilih mana yang boleh dilakukan dan baik untuk semua orang dan mana yang tidak boleh dilakukan dan buruk bagi semua orang.
Ayat Emas
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif (Ef 5:15),
Aktifitas :
 Menulis ayat emas dalam kertas yang digunting berbentuk-bentuk, kemudian menghiasinya.
 Menulis daftar perbuatan baik yang harus dilakukan dan daftar perbuatan jahat yang tidak boleh dilakukan.
 Tulisan-tulisan itu dihias dengan indah
Doa penutup
Tuhan Yesus Kristus,terimakasih sudah mendampingi kami selama kegiatan ini berlangsung. Pakailah hidup kami anak-anak-Mu untuk memuliakan nama-Mu dan menyampaikan
firman-Mu kepada teman-teman kami. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
31
Lagu penutup :
Happy Ya...Ya...Ya...
Happy Ya....Ya....Ya...
Happy Ye...Ye.....Ye...
Aku senang jadi anak Tuhan
Siang jadi kenangan
Malam jadi impian
Cintaku semakin mendalam
Happy Ya....Ya....Ya...
Happy Ye...Ye.....Ye...
Aku senang jadi anak Tuhan
Siang jadi kenangan
Malam jadi impian
Cintaku semakin mendalam
Gambar Pendukung:
(Pendamping dapat memotong gambar-gambar berikut untuk dipakai anak-anak dalam menulis ayat emas dna daftar perbuatan baik atau jahat)
32
HARI MINGGU BIASA KE XXI
MINGGU, 26 AGUSTUS 2018
TEMA : Yesus Pegangan Hidupku
TUJUAN : Mengajak anak untuk bisa seperti Petrus menyakini bahwa perkataan Yesus
adalah perkataan hidup yang kekal.
SARANA : gambar hati
WAKTU : 60 menit
Lagu pembuka
Kasih Pasti Lemah Lembut
Kasih pasti lemah lembut
Kasih pasti memaafkan
Kasih pasti murah hati
Kasih-Mu, Kasih-Mu Tuhan..
Ajarilah kami bahasa kasih-Mu
Agar kami dekat pada-Mu Ya Tuhanku
Ajarilah kami bahasa kasih-Mu
Agar kami dekat pada-Mu
Doa pembuka
Tuhan Yesus Kristus kami anak-anakmu mengucap syukur karena hari ini kami masih bisa berkumpul di tempat ini, ajarilah kami untuk saling mengasihi saudara-saudari dan orang-orang di sekitar kami. Amin
Bacaan Kitab Suci : Yohanes 6:60-69
Pendalaman materi :
a. Pendamping menyampaikan kepada anak-anak perkataan Petrus yang menjadi ayat emas dari pertemuan hari ini. “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal.”
b. Pendamping mengajak anak-anak menyadari bahwa ungkapan Petrus ini adalah ungkapan imannya. Bagi Petrus, semua yang dikatakan Yesus penting untuk hidup yang kekal.
c. Kita perlu belajar dari Yesus untuk yakin bahwa semua perkataan Yesus perlu dilakukan dalam hidup kita.
d. Setelah itu, pendamping mengajak anak-anak bermain pesan Injil berantai. Pendamping mencari ayat-ayat injil yang tidak terlalu panjang, tetapi baik untuk anak-anak. Anak-anak dibagi dalam kelompok (jika memungkinkan 1 kelompok 5 orang) kemudian ayat Injil itu disampaikan secara berantai. Kelompok yang peserta terakhirnya dapat mengucapkan ayat secara lengkap, mereka yang menang.
e. Contoh ayat:
- Mat 7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi”.
- Mrk 4:9 "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
- Luk 6:28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
- dll
Ayat Emas
Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal.
Aktifitas :
 bermain game “ bisik berantai kata-kata Yesus dalam Injil”
33
Doa penutup
Tuhan Yesus Kristus kembali kami ucapkan terimakasih karena Sabda-Mu sungguh menjadi cahaya bagi jalan hidup kami. Bantulah kami untuk mencintai dan selalu berusaha melaksanakan sabda-Mu. Amin.
Lagu penutup
Setinggi-tingginya Langit
Setinggi-tingginya langit
Lebih tinggi kasih Yesusku
Sedalam-dalam lautan
Lebih dalam kasih Yesusku
Kasih Yesus oh……….
Kasih Yesus
Mengalahkan segalanya
a…..a…..a…..
Kasih Yesus Oh…..Kasih Yesus
Mengalahkan segalanya
a….a…..a…….
Gambar Pendukung:
34
HARI MINGGU BIASA XXII
(HARI MINGGU KITAB SUCI NASIONAL)
Minggu, 2 September 2018
Lagu Pembukaan : Gereja
Aku gereja,kamu gereja,kita sama-sama gereja
Dan pengikut Yesus Diseluruh dunia
kita sama- sama gereja
Gereja bukanlah gedungnya
dan bukanlah menaranya
Bukalah pintunya lihat didalam-Nya
Geraja adalah orang-Nya
Doa Pembukaan :
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah teladan hidup kami. Tuntunlah kami,agar dapat melakukan kehendak-Mu dan menjadi pengikut-Mu yang taat. Engkaulah Juruselamat kami kini dan sepanjang masa. Amin
Bacaan Kitab Suci : Mrk.7:1-8
Pendalaman Materi :
a. Pendamping menyiapkan alat peraga dengan menggunakan buah apel
Adik –adik siapa yang pernah melihat, membeli dan memakan buah apel? Mungkin kalian berpikir, buah apel kalau dilihat dari luar tampak mulus, tetapi di dalamnya belum tentu bagus. Lalu, mari kita sama-sama mencoba membuka buah apel dan menilai bagaimana rasa buah apel yang kita makan. Beri kesempatan kepada anak – anak untuk mengungkapkan rasa buah apel tersebut.
b. Menggabungkan dengan injil
Setiap Minggu, sebagian orang pergi ke gereja. Mereka membawa kitab suci, menyiapkan uang persembahan, menyanyikan lagu-lagu dan mendengarkan khotbah pastor. Akan tetapi, semua itu tidak banyak mengubah keinginan untuk berbuat tidak baik dalam hati mereka.
Dalam Bacaan Kitab Suci hari ini. Yesus memberi penilaian kepada hidup beragama ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi dengan nada bicara yang keras,’’ Hai kamu orang-orang munafik. Benarlah nubuat Nabi Yesaya tentang Kamu: bangsa ini memuliakan aku dengan bibirnya ,pada hal hatinya jauh dari pada-Ku. Ibadatmu
Tema : Menjadi katolik Yang Benar
Tujuan : Anak mengetahui bagaimana menjadi orang Katolik yang benar
Sarana : Buah Apel
Waktu : 60 Menit
35
tidak ada artinya, sebab Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.”
Ayat Emas
Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia (Markus 7:8)
Aktivitas :
1. Bisik Berantai
2. Menghiasi Gambar Hati dengan berbagai media (Spidol, Pensil Warna, Crayon)
Doa Penutup
Tuhan Yesus Kristus, tolonglah kami, agar tidak hanya mengutamakan kebersihan luar diri. Berkatilah kami, agar kami lebih memperhatikan kebersihan hati. Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin.
Lagu Penutup : Hatiku Gembira (HPN 275)
Gambar Pendukung: (Pendamping dapat memilih salah satu gambar berikut untuk diwarnai anak)
36
37
HARI MINGGU BIASA XXIII
Minggu, 9 September 2018
LAGU PEMBUKAAN : Baca Kitab Suci (HPN 61)
Doa Pembukaan :
Tuhan Allah kami, Engkau mengatur segala sesuatu dengan baik adanya. Berkatilah kami, agar dapat melakukan segalanya sesuai dengan rencana-Mu. Hadirlah di tengah-tengah kami ya Tuhan. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin
Bacaan Kitab Suci : Markus 7;31-37
Pendalaman Materi :
a. Bercerita tentang pengalaman
 Adik – adik siapa yang pernah melihat bola, dan siapa yang pernah bermain bola?
 Siapa yang mengakui dirinya sebagai pemain bola yang hebat?
 Bermain bola tidak sekedar mencetak banyak gol, banyak hal yang baik dan teknik-teknik yang indah (tendangan, umpan, kerjasama tim, kekompakan dll)
 Seperti ketika bermain bola dengan baik dan indah. Maka kita sebagai sebagai sahabat yesus harus selalu melakukan perbuatan dan tutur kata yang baik.
b. Pendamping menggabungkan bacaan kitab suci  Suatu hari banyak laki-laki membawa orang tuli dan gagap kepada Yesus, orang – orang itu meminta Yesus untuk Menyembukan orang Tuli dan gagap. Yesus memasukan jari dan ke telinga laki-laki dan menyentuh lidahnya, kemudian ia sambil menengadah sambil berkata “terbukalah” Setelah Yesus Mengatakan demikian, seketika itu semuanya sembuh.  Dalam hidup dan karya-Nya, Yesus telah melakukan banyak perbuatan besar dan indah untuk banyak orang. Bahkan hingga sekarang Dia masih melakukannya melalui gereja. Akan tetapi Yesus meminta supaya kita tidak mengatakan hal kepada orang lain. Yesus ingin supaya kita melakukan kebaikan untuk memuliakan Tuhan bukan untuk supaya kita dipuji-puji.
TEMA : Yesus melakukan segala sesuatu dengan baik
TUJUAN : Anak mengetahui bahwa Yesus melakukan segala sesuatu untuk kesempurnaan
SARANA : lukisan, Bola
WAKTU : 60 Menit
38
Ayat Emas :
Ia menjadikan segala–galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata (Markus 7:37)
Aktivitas :
a. Membaca Kitab Suci
b. Menyusun Puzzle gambar Yesus menyembuhkan orang lumpuh.
Doa Penutup :
Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah melakukan segala sesuatunya dengan baik. Terimakasih Yesus untuk semua kebaikan yang telah kami terima dan engkau lakukan bagi kami. Terpujilah Engkau selama-lamanya. Amin
Lagu Penutup : Dalam Nama Yesus HPN 13
Gambar Pendukung. (Gambar berikut dipotong-potong menjadi puzzle. Anak-anak diminta menyusunnya kembali menjadi gambar yang utuh)
39
HARI MINGGU BIASA XXIV
Minggu, 16 September 2018
Lagu Pembukaan : Dalam Nama Yesus
Doa Pembukaan :
Tuhan Yesus Kristus, tambahlah iman kami, bersama santo Petrus kami mengakui bahwa engkau Mesias, penebus kami kini dan sepanjang masa. Amin
Bacaan kitab Suci : Markus,8:27-35
Pendalaman Materi
a. Adik-adik, kalian pasti suka bermain? Siapa yang pernah bermain bisik berantai?
b. Cara bermain nanti pendamping akan membisikkan ayat di dalam kitab suci, lalu adik-adik menyampaikan kepada teman di sampingnya sampai pada giliran anak yang terakhir.
c. Pendamping bisa membagi kelompok sesuai usia
d. Ayat terakhir yang dibisikan adalah pengakuan Petrus akan Yesus sebagai Mesias. Kemudian pengakuan inilah yang ditanamkan dalam diri masing-masing anak
Ayat emas :
Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? maka jawab Petrus: “Engkau adalah Mesias” Markus 8:29
Aktivitas :
a. Bisik Berantai memilih salah satu ayat dalam kitab suci
b. Dapat membuat kelompok sesuai usia
Doa Penutup :
Tuhan Yesus Kristus, kini kami tahu siapa sebenarnya Engkau. Engkaulah Putra Tunggal Allah, Penyelamat dunia. Selamatkanlah kami ya Tuhan. Amin.
Lagu Penutup : Yesus Tuhan dan Allahku (HPN 635)
Tema : Pengakuan Petrus Tentang Kristus
Tujuan : Anak semakin beriman bahwa Yesus adalah Mesias dan
bersyukur atas anugrah iman itu
Sarana : Permainan Bisik Berantai
Waktu : 60 Menit
40
HARI MINGGU XXV
Minggu, 23 September 2018
Lagu Pembukaan : Sorak Sorailah
Doa Pembukaan :
Tuhan Yesus Kristus, Engkau selalu melayani kami. Bantulah kami,agar dapat meneladani-Mu dan siap melayani sesama. Nama-Mu kami puji selama-lamanya. Amin
Bacaan Kitab Suci : Markus 9:30-37
Pendalaman Kitab Suci :
a. Adik-adik ajaran Yesus sangat berbeda dengan cara berpikir kebanyakkan orang di zaman sekarang, kita hidup di dunia, dimana orang – orang ingin menjadi yang pertama dan utama.
b. Yesus menasehati agar kita menjadi yang pertama dalam melayani, mencintai orang-orang kecil yang menderita dan bersikap rendah hati seperti anak kecil.
Ayat Emas :
Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadiyang terakhir dari semuanya dan pelayanan dari semua. Markus 9:35
Aktivitas :
a. Doa Bapa Kami secara bergantian
b. Doa Salam Maria secara bergantian
Doa Penutup :
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur karena Engkau mencintai anak-anak. Bantulah kami agar dapat menjadi yang terbesar menurut pandangan-Mu dan menjadi pelayan bagi yang lain. Engkaulah penyelamat kami kini dan sepanjang masa. Amin
Lagu Penutup : Aku Diberkati
Tema : Yesus Terakhir akan menjadi yang pertama
Tujuan : Anak dapat bersikap mengalah sebagai mana
dikehendaki Tuhan
Sarana : Mendengarkan salah satu anak bercerita tentang
kejadian hari kemaren
Waktu : 60 Menit
41
HARI MINGGU BIASA XXVI
Minggu, 30 September 2018
Lagu Pembukaan : Selamat pagi Bapa
Doa Pembukaan :
Tuhan Yesus Kristus, terima kasih atas kesehatan yang telah kami terima. Kami mohon penyertaan Tuhan untuk Hari ini. Engkaulah sahabat kami untuk selama-lamanya. Amin
Bacaan Kitab Suci : Markus.9:38-43
Pendalaman Kitab Suci :
a. Adik-adik, siapa pernah membantu teman yang merasa kesulitan dan melihat teman sedih? Pasti ada yang pernah mengalami saat membantu atau menolong teman. Dan salah satu cara untuk menolong adalah mendoakan mereka.
b. Hari ini kita akan membuat karya dengan cara membuat doa bagi orang Tua dan Teman
Ayat Emas :
Kata Yohanes kepada Yesus : “Guru,kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama –Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.” Markus (9:38)
Kreativitas :
a. Anak diajak membuat doa sederhana
b. Anak menggambar salib
Doa Penutup :
a. Doa untuk para romo, para suster yang bertugas di paroki
b. Doa untuk orang tua, para pendamping
c. Doa untuk seluruh bina iman
d. Doa dipandu oleh pendamping dan disiapkan sebelum kegiatan
Lagu Penutup : Bapa trima kasih
Bapa trima kasih, bapa trima kasih
Bapa di dalam surga, Puji trima Kasih
Tema : Berkarya Untuk Tuhan dan sesama
Tujuan : Peduli dengan sesama
Sarana : Membuat berdoa dan membantu teman yang
membutuhkan
Waktu : 60 menit
Waktu : 60 Menit
42
HARI MINGGU BIASA XXVII
Minggu, 07 Oktober 2018
Lagu Pembukaan : Aku Anak Raja
Doa Pembukaan :
Tuhan Yesus Kristus, terima kasih karena memberi kami keluarga yang menyayangi kami. Berkatilah orang tua, kakak dan adiku, agar kami dapat hidup sebagai keluarga yang rukun. Amin.
Bacaan Kitab Suci : Markus 10:2-16
Pendalaman Kitab Suci :
a. Anak-anak diminta menyebutkan nama lengkap anggota keluarga masing-masing. Kemudian pendamping menanyakan siapa yang paling mereka sayangi. Pendamping menegaskan bahwa dalam keluarga, kita harus saling menyayangi, baik kepada orang tua, maupun kepada kakak atau adik.
b. Yesus tidak mau ada keluarga yang pecah. Oleh karena itu, Yesus tidak mau ada perceraian.
c. Selain tidak menghendaki perceraian, Yesus juga tidak menghendaki percecokan atau perkelahian dalam keluarga, misalnya perkelahian kakak dan adik, ponakan dan pakde, dll.
d. Anak-anak juga diberi petunjuk bagaimana caranya membentuk keluarga yang rukun, misalnya: turut perkataan orang tua, membantu memomong adik jika ayah dan ibu sedang sibuk (bukannya membuat adik menangis), dll.
Ayat Emas
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.
Aktifitas:
 Menyusun gambar keluarga bahagia
Doa Penutup:
Tuhan Yesus, terima kasih telah memberkati kami dalam kegiatan bina iman hari ini. Berkati keluarga kami agar selalu rukun dan saling mengasihi. Amin.
Lagu Penutup: Yesus Pokok dan kitalah caranya.
Tema : Keluarga Katolik Yang Rukun
Tujuan : Mengajak anak-anak untuk sadar akan pentingnya kerukunan
keluarga
Sarana : Gambar Keluarga Bahagia
jhkd
Waktu : 60 Menit
43
Gambar Pendukung: (Pendamping menggunting gambar-gambar berikut menjadi puzzle. Anak-anak diminta menyusunnya kembali menjadi gambar yang utuh.
44
HARI MINGGU BIASA XXVIII
Minggu, 14 Oktober 2018
Lagu Pembukaan : Biar anak-anak datang Kepada-Ku(HPN 47)
Doa Pembukaan :
Tuhan Yesus Kristus, buatlah kami semakin berminat untuk datang kepada-Mu, berkatilah kami agar kami menjadi anak-anak yang baik. Nama-Mu kami muliakan kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan Kitab Suci : Markus 10:13- 30
Pendalaman Materi :
a. Adik-adik, hari ini kalian pergi ke gereja dengan siapa?
b. Kemudian berangkat ketika ke gereja menggunakan Apa?
c. Ingatlah selalu bahwa Yesus sangat mencintai anak-anak dan memeluk dengan penuh kasih sayang.
d. Ketika Yesus melihat perlakuan para murid itu, Dia menegur dan berkata “Biarkan Anak-anak datang kepada-Ku,dan jangan menghalangi mereka” kata Yesus “Kerajaan Surga adalah milik anak-anak Kecil seperti mereka itu”. Kemudian Yesus Memeluk anak-anak itu dan memberkati.
Ayat Emas :
”Yesus Memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka ia memberkati mereka.” Markus 10:16
Aktivitas :
a. Mewarnai Gambar
b. Melengkapi Kata
Doa Penutup :
Tuhan Yesus Kristus kami bersyukur karena engkau telah mencintai kami. Kami juga bersyukur ,karena kau beri kami seseorang yang mencintai dan telah menghantar kepada-Mu. Engkaulah Tuhan kami kini san sepanjang masa. Amin
Lagu Penutup : Yesus Cinta Semua Anak (HPN 46)
Tema : Biar anak-anak datang kepada-Ku
Tujuan : Anak semakin tertarik untuk datang berjumpa dengan Yesus
Sarana : Melihat teman yang tidak datang dalam kegiatan BIA
Waktu : 60 Menit
45
Gambar Pendukung: (Pendamping mengajak peserta mewarnai gambar berikut)
46
HARI MINGGU BIASA XXIX
(HARI MINGGU MISI SEDUNIA)
Minggu, 21 Oktober 2018
TEMA : Bukan Memerintah Melainkan Melayani
TUJUAN :
 Anak memahami dan mengerti makna panggilan pelayanan dan mewujudkan dengan segenap hati
 Anak-anak tahu bahwa setiap pengikut Kristus bertanggungjawab untuk melayani
SARANA : Kertas Folio Kosong dan buku cerita semut dan kepompong
WAKTU : 60 Menit
Lagu Pembukaan: Dengar Dia Panggil
Dengar Dia panggil nama saya
Dengar Dia panggil namamu
Dengar Dia panggil nama saya
Juga Dia panggil namamu
Ku jawab ya…ya…ya… (2x)
Kujawab ya Tuhan (2x)
Ku jawab ya…ya…ya
Doa Pembukan:
Tuhan Yesus yang baik, terima kasih atas kemurahan-Mu. Engkau menjaga dan mendampingi kami setiap saat. Bantulah kami untuk selalu siap sedia menjadi pelayan-Mu. Amin
Bacaan Kitab Suci: Markus 10:35-45
Pendalaman Materi: a) Cerita semut dan kepompong Di suatu hutan yang rindang, hidup berbagai binatang buas dan jinak. Ada kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu dan yang lainnya. Pada suatu hari, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat. Angin bertiup sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun. Kraak!!! Terdengar bunyi dahan-dahan berpatahan. Banyak hewan yang tidak dapat menyelamatkan dirinya. Badai baru berhenti ketika pagi menjelang. Matahari kembali bersinar hangatnya. Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut terlindung dari badai karena ia bisa masuk ke sarangnya di dalam tanah. Ketika sedang berjalan, ia melihat seekor kepompong yang tergeletak di dahan daun yang patah. Si semut bergumam, “Hmm, alangkah tidak enaknya menjadi kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana-mana. Menjadi kepompong memang memalukan! Coba lihat aku, bisa pergi ke mana saja ku mau,” ejek semut pada kepompong. Semut terus
47
mengulang perkataannya pada setiap hewan yang berhasil ditemuinya. Beberapa hari kemudian, semut berjalan di jalan yang berlumpur. Ia tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya bisa menghisap dirinya semakin dalam. “Aduh, sulit sekali berjalan di tempat becek seperti ini,” keluh semut. Semakin lama, si semut semakin tenggelam dalam lumpur. “Tolong! Tolong,” teriak si semut. “Wah, sepertinya kamu sedang kesulitan ya?” Si semut terheran mendengar suara itu. Ia memandang kesekelilingnya mencari sumber suara. Dilihatnya seekor kupu-kupu yang indah terbang mendekatinya. “Hai, semut aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek. Sekarang aku sudah menjadi kupu-kupu. Aku bisa pergi ke mana saja dengan sayapku. Lihat! Sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu, ‘kan?” “Yah, aku sadar. Aku mohon maaf karena telah mengejekmu. Maukah kau menolongku sekarang?” kata si semut pada kupu-kupu. Akhirnya kupu-kupu menolong semut yang terjebak dalam lumpur penghisap. Tidak berapa lama, semut terbebas dari lumpur penghisap tersebut. Setelah terbebas, semut mengucapkan terima kasih pada kupu-kupu. “Tidak apa-apa, memang sudah kewajiban kita untuk menolong yang sedang kesusahan bukan? Karenanya kamu jangan mengejek hewan lain lagi, ya?” Karena setiap makhluk pasti diberikan kelebihan dan kekurangan oleh yang Maha Pencipta. Sejak saat itu, semut dan kepompong menjadi sahabat karib. b) Mempunyai tanggung jawab untuk melayani Berdasarkan cerita di atas, kita disadarkan bahwa semua makhluk hidup saling membutuhkan. Sebagai wujud nyata kita saling membutuhkan, kita diminta untuk saling melayani dan saling menolong. Kita tidak bisa hidup untuk diri kita sendiri dan tanpa orang lain. Kita memiliki tanggung jawab yang besar untuk orang lain. Maka kepekaan kita untuk menanggapi kebutuhan orang lain perlu ditingkatkan. c) Pendamping menggabungkan bacaan Kitab Suci dengan cerita semut dan kepompong Pendamping mengajak anak-anak untuk menyadari bahwa setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus memang harus saling membantu. Karena Tuhan Yesus sendiri mengajarkan untuk saling melayani. Tuhan Yesus datang ke dunia bukan minta untuk dilayani melainkan hanya mau melayani manusia. Tuntutan sebagai anak-anak Tuhan adalah untuk saling membantu dan melayani sehingga semuanya bisa menjadi lebih baik. Selain itu, anak-anak perlu disadarkan bahwa setiap makhluk tidak bisa hidup tanpa orang lain. Maka perlu ada sebuah sikap tanggung jawab atau berkorban demi kebaikan orang lain. Melayani harus dimulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana. Misalnya; menjaga kebersihan rumah, gereja atau sekolah, merapikan barang-barang yang sudah selesai dipakai dalam kegiatan sekolah minggu, menghibur teman-teman yang sedih. Selain itu, dengan bersikap baik dan ramah kepada teman sehingga teman tidak terganggu ketika mengikuti kegiatan sekolah minggu. Jika ada teman yang malas mengikuti sekolah minggu, adik-adik bisa mengajak atau menjemput teman itu untuk bersama-sama datang ke sekolah minggu.
48
Pendamping juga bisa menanyakan kepada anak-anak apa yang harus dilakukan supaya kita memiliki sikap melayani seperti yang dimiliki Yesus (Jawaban yang diharapkan: bersedia merendahkan diri, memperhatikan kebutuhan orang lain, dan bersedia direpotkan).
Ayat Emas
“Karena anak manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainakan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Markus 10:45)
Aktiivitas:
 Menjiplak tangan masing-masing pada kertas Folio sebagai simbol bahwa anak-anak siap melayani dengan tangan ini. Tangan ini harus berguna bagi orang lain. Tangan ini harus digunakan untuk membantu orang yang membutuhkan uluran tangan kita.
 Mengajak anak membuat tanda hati yang bertuliskan terima kasih untuk menunjukkan penghargaan kepada sesorang yang telah melayani mereka; Misalnya Ibu, Ayah, Kakak, Adik, dan lain-lain.
Doa Penutup
Tuhan Allah Kami, puji dan syukur kami haturkan kepada-Mu, kini kami siap menjadi pelayan-Mu untuk melayani sesama kami. Bimbinglah setiap langkah kami ya Tuhan. Dengan perantaran Kristus, Tuhan kami. Amin
Lagu Penutup: Ku Tak Dapat Jalan Sendiri Ku tak dapat jalan sendiri Tuhan tolonglah daku Biarlah sinar-Mu menerangiku Sbab ku tak dapat jalan sendiri Melewati lembah duka semua Jalanku gelap dan ngeri Tuhanku perlu pertolongan-Mu Sbab ku tak dapat jalan sendiri
49
HARI MINGGU BIASA XXX
Minggu, 28 Oktober 2018
Tema : Bersyukur dalam segala sesuatu
Tujuan : Anak mampu bersyukur dalam situasi senang maupun susah
Sarana : Buket bunga
Waktu : 60 Menit
Lagu Pembukaan: Satu Orang Buta
Ada orang buta, duduk minta-minta
Tiap-tiap hari minta kasian
Pada suatu hari Yesus mendengarnya
Orang buta itu Ia sembuhkan
Mata terbuka, mata terbuka
Tuhan menyembuhkan kar’na kasihn-Nya
Mata terbuka, mata terbuka
Tuhan menyembuhkan kar’na kasih-Nya
Doa Pembukaan:
Allah Bapa yang maha baik, bantulah kami agar kami mampu memuji dan bersyukur dalam segala situasi, baik dalam suka maupun dalam duka. Amin
Bacaan Kitab Suci: Markus 10:46-52
Pendalaman Materi:
a) Metode cerita
Adik-adik, perhatikan apa yang dipegang oleh Ibu/Bapak ini? (Tunjukkan buket bunga). Ini adalah seikat bunga. Bagus dan indah, bukan?
Sekarang adik-adik diminta untuk menutup kedua matanya masing-masing. Apakah adik-adik melihat dan menikmati keindahan seikat bunga ini? Tentu saja tidak, nah, apa yang baru saja kita lakukan menggambarkan orang yang tidak dapat melihat. Orang yang tidak bisa melihat tentu saja sangat sedih. Maka dari itu, kita yang mempunyai kemampuan melihat harus bersyukur karena mata untuk melihat merupakan pemberian Tuhan yang sangat berharga.
b) Pendamping memberi Peneguhan dari bacaan kitab suci untuk anak-anak
 Bersyukur atas pemberian Tuhan
Dalam bacaan Kitab Suci diceritakan seorang yang bernama Bartimeus yang sudah bertahun-tahun buta. Tentunya, ia tidak pernah melihat buket bunga dan keindahan alam yang seperti adik-adik lihat. Maka kita perlu bersyukur atas semua anugerah (penglihatan/mata) yang masih kita terima hingga saat ini. Cara
50
bersyukur yang baik adalah dengan menggunakan indera-indera untuk melakukan hal-hal yang baik. Selain itu kita juga tidak boleh mengejek atau menyingkirkan teman-teman kita yang memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu. Ketika bertemu dengan mereka yang memiliki keterbatasan tertentu, kita harus bias menolong atau membantu. Misalnya menuntun orang yang buta, menuntun teman yang cacat kaki atau tangan, dan lain sebagainya.
 Iman yang menyembuhkan
Bacaan Injil mengisahkan bahwa Bartimeus yang mengalami buta ini akhirnya sembuh. Ia disembuhkan oleh Yesus karena imannya. Perlu ketahui juga bahwa dari bacaan Kitab Suci ini tidak semua orang buta dapat disembuhkan seperti Bartimeus, karena mereka tidak mempunyai iman yang teguh. Bartimeus disembuhkan karena iman yang teguh dan percaya pada Yesus. Maka adik-adik juga harus percaya dan beriman kepada Yesus. Kita harus mengandalkan Tuhan dalam seluruh hidup kita. Misalnya ketika kita sakit, kita perlu memohon kesembuhan kepada Yesus.
Ayat Emas
“Rabuni, supaya aku dapat melihat” (10:51)
Aktivasi:
1. Menyusun Kata
2. Permainan orang Buta
3. Mewarnai Gambar Bartimeus yang disembuhkan Yesus
Doa Penutup:
Tuhan Yesus Kristus, terima kasih atas anugerah-Mu bahwa kami dapat melihat. Bantulah kami supaya selalu bersyukur atas segala pemberian-Mu dan bisa mengulurkan bantuan kepada teman-teman yang membutuhkan bantuan kami. Amin
Lagu Penutup: Hebatlah Tuhan Yesus
Tuhan Yesus Allah yang luar biasa
Apapun dia bisa
Dalamnya hatikupun selalu, selalu
Oleh mujizat bercahaya
Hebatlah Tuhan Yesus, Dia Tuhan Allahku
Dia paling dapat diandalkan
Hebatlah Tuhan Yesus, Dia Tuhan Allahku
Dia paling-paling aku cinta
51
MENYUSUN KATA
Di bawah ini ada sepuluh kata yang belum tersusun dengan baik. Susunlah kata-kata itu menjadi kata yang dapat dibaca dan mempunyai arti. Selamat mencoba.
1. Yorikhe
2. Martibuse
3. Misnegep
4. Tabu
5. Hasikanihal
6. Haliberdir
7. Gimlemang
8. Kanggalmenam
9. Nibura
10. Limehat
Jawaban:
1. Yeriko
2. Bartimeus
3. Pengemis
4. Buta
5. Kasianilah
6. Berdirilah
7. Memanggil
8. Menanggalkan
9. Rabuni
10. Melihat
PERMAINAN ORANG BUTA
Pendamping menyiapkan kain/sapu tangan besar sebagai penutup mata. Salah seorang anak ditutup matanya. Lalu pendamping menaruh sebuah benda (Misalnya Alkitab) di suatu tempat. Anak yang ditutup matanya harus menemukan Alkitab itu. Teman-teman lain memberi arahan kepadanya untuk melangkah (misalnya: lurus, belok kiri atau belok kanan).
Permainan ini bisa dilakukan dua atau tiga kali. Setelah permainan selesai, pendamping dapat menyampaikan pertanyaan-pertanyaan pendalaman, misalnya:
Pertanyaan untuk yang menjadi orang buta:
 Bagaimana perasaanmu ketika menjadi orang buta dalam permainan tadi?
 Apa yang kamu harapkan terjadi pada saat itu?
Pertanyaan untuk anak-anak lain:
 Bagimana perasaan kalian ketika melihat orang buta dalam permainan tadi?
 Apa yang kalian ingin lakukan?
52
GAMBAR BARTIMEUS
53
HARI MINGGU BIASA XXXI
Minggu, 04 November 2018
Tema : Mengasihi Tuhan dengan segenap hati
Tujuan : Anak dapat memahami hukum yang paling utama dalam ajaran Katolik
Sarana : Membuat salib dari ranting-ranting
WAKTU : 60 Menit
Lagu Pembukaan: Kasihnya seperti sungai
Kasih-Nya seperti sungai, kasih-Nya seperti sungai
Kasih-Nya seperti sungai di hatiku
Mengalir di waktu susah, mengalir di waktu senang
Kasih-Nya seperti sungai di hatiku
Berkat-Nya seperti sungai, berkat-Nya seperti sungai
Berkat-Nya seperti sungai di hatiku
Mengalir di waktu susah, mengalir di waktu senang
Berkat-Nya seperti sungai di hatiku
Doa Pembukaan:
Bapa di surga, kasih-Mu begitu sempurna, namun aku sering mengabaikan kasih-Mu itu. Karena aku kurang menghayati perintah-Mu. Bimbinglah langkahku untuk terus meneladani Putra-Mu Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin
Bacaan Kitab Suci: Markus 12:28b-34
Pendalaman Materi:
a. Bercerita tentang kasih di dalam keluarga
 Siapa sajakah yang adik-adik kasihi di rumah? Ayah, Ibu, Kakek, Nenek, kakak, adik, Paman, Bibi, dan lain-lain.
 Perbuatan kasih harus kita mulai dari kehidupan kita di rumah masing-masing. Kita harus mengasihi orang yang ada di sekitar kita. Tidak mungkin kita mengasih orang lain tanpa kita terlebih dahulu mengasihi orang yang ada di sekitar kita. Selain itu kita perlu mengasihi orangtua kita karena orangtua sudah sangat mengasihi kita.
 Sebutkanlah contoh perbuatan kasih yang dilakukan di rumah! Membantu ibu cuci piring atau menyapu rumah, mendengarkan nasihat atau perintah ayah, merawat kakek atau nenek yang sakit, tidak berkelahi atau bertengkar dengan kakak atau adik.
 Perbuatan kasih harus dimulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana. Kita bias melakukan hal-hal yang besar apabila kita sudah melakukan hal-hal yang kecil. Seringkali kita berusaha untuk melakukan hal-hal yang besar tetapi hal-hal yang kecil kita tidak sanggup. Yang diminta kepada kita adalah mengasihi dengan melakukan hal-hal yang kecil dengan setia
b. Menggabungkan bacaan Kitab Suci dengan perbuatan kasih
 Dalam kitab suci, kita mendengar bahwa Yesus mengjarkan tentang cinta ksaih. Cinta kasih adalah hukum yang utama dalam ajaran agama Katolik. Kasih itu mencakup kasih kepada Tuhan dan sesama. Sepanjang hidup Yesus selalu menekankan kasih ini terutama dalam pewartaan maupun tindakannya. Misalnya, Yesus menyembuhkan orang buta, membangkitkan orang mati dan lain sebagainya. Mujizat yang dilakukan Yesus itu bukan karena ingin dikenal sebagai penyembuh tetapi pertama-tama Yesus ingin mengasihi semua
54
manusia. Maka dari itu adik-adik juga harus saling mengasihi semua orang terlebih Tuhan Yesus sendiri.
 Dalam melaksanakan kasih itu, Yesus juga tidak pura-pura. Kasih-Nya tulus, tanpa menuntut balasan atau imbalan. Kita juga dituntut demikian supaya dalam mengasihi kita selalu menuntut balasan atau melihat latar belakang orang itu. Misalnya ketika kita memberikan jajanan kepada teman, kita tidak boleh meminta untuk dikembalikan lagi atau menuntut teman untuk juga berbagi jajanan dengan kita.
Ayat Emas
”kasianilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dengan segenap kekuatanmu” (12:30)
Aktivitas:
 Membuat salib dari ranting-ranting (Silahkan mengusahakan ranting atau lidi, dan karet atau benang pengikat untuk membentuk salib)
 Permainan: Kasih-Nya seperti Sungai (Sambil nyanyi lagu Kasih-Nya seperti sungai, pemandu kemudia berteriak)
1. Awas, sungainya dalam! (maka anak-anak harus bergaya seperti orang berenang).
2. Sungainya dangkal, (maka anak-anak bergaya seperti melewati sungai yang dangkal).
3. Awas! Banyak batunya, (maka anak-anak berjalan sambil berjingkat)
4. Semua berpegangan tangan,(maka semua berpegangan tangan.)
5. Jika akan diakhiri maka katakan, Awas, air bah datang! (Anak-anak harus segera kembali ke tempat duduk semula dengan tertib dan diam).
Makna: Tunjukkan bahwa cinta kasih Tuhan seperti sungai yang mengalir dan tidak pernah kering.
Doa Penutup :
Allah Bapa yang maha baik, terima kasih atas segala anugerah-Mu. Ajarilah anak-anak-Mu untuk selalu saling mengasihi sesama, orangtua, teman, saudara dan terlebih mangasihi-Mu. Biarkanlah kami mengasihi dengan tulus ikhlas tanpa menuntut imbalan. Amin
Lagu Penutup: Kasih Yesus
Kasih Yesus kepada Beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia
55
HARI MINGGU BIASA XXXII
Minggu, 11 November 2018
Tema : Persembahan seluruh diri kepada Tuhan
Tujuan : Anak menyadari perlunya mempersembahkan segala yang terbaik
kepada Tuhan
Sarana : Kantong Persembahan dan sejumlah uang kertas dan logam
Waktu : 60 Menit
Lagu Pembukaan: Selamat pagi Bapa
Selamat pagi Bapa
Selamat pagi Yesus
Selamat pagi Roh Kudus
Terima kasih atas anugerah-Mu
Semalam t’lah berlalu
Kumemuji, kubersyukur, memuliakan nama-Mu
Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus, Terima Kasih
Doa Pembuka:
Tuhan Yesus yang baik, kami bersyukur atas begitu banyak hal baik yang kami terima. Berilah kami semangat kemurahan hati, agar kami siap sedia mempersembahkan segalanya yang baik itu kepada-Mu. Amin
Bacaan Kitab Suci : Markus 12:38-44
Pendalamaan Materi :
a. Bercerita tentang Kantong Persembahan
Adik-adik, coba perhatikan ini (sambal menunjukan kantong kolekte), apa nama alat ini? Apa kegunaan dari kantong ini? Kantong tersebut adalah kantong untuk meletakan uang persembahaan. Hari ini adik-adik diundang Tuhan untuk sekolah minggu dan ikut perayaan ekaristi/sabda di gereja. Apakah adik-adik membawa uang untuk dipersembahkan kepada Tuhan? (Bawa). Dari manakah adik-adik mendapatkan uang persembahan itu? (bapak/ibu). Nah, mulai hari ini adik-adik diminta supaya uang persembahan untuk Tuhan itu berasal dari penyisihan uang saku atau uang jajan yang kita terima setiap hari. Uang yang dipersembahkan buat Tuhan juga harus iklas, supaya persembahaan kita benar-benar diterima Tuhan.
b. Pendamping menggabungkan bacaan dari Kisah kain dan Habel.
Mari kita dengarkan kisah Kain dan Habel. Kain dan Habel adalah anak dari Adam dan Hawa. Pada suatu hari Kain dan Habel mempersembahkan hasil usahanya kepada Tuhan. Kain mempersembahkan buah-buahan yang segar dengan iklas dan penuh hormat sedangkan Habel mempersembahkan domba yang kurus, tidak iklas dan tidak
56
penuh hormat. Maka Allah menerima persembahan Kain sedangkan persembahan Habel ditolak. Nah, adik-adik hari ini kita belajar tentang bagaimana kita memberi persembahan dengan Tuhan. Kita harus ingat bahwa ketika memberi persembahan, bantuan dan sedekah bagi Tuhan dan sesama harus dengan hati yang iklas dan penuh hormat. Karena Tuhan mengetahui setiap persembahan kita.
Aktivitas:
1) Membuat celengan
2) Mewarnai gambar Persembahan Kain
Doa Penutup:
Tuhan Yesus Kristus, kami mau mempersembahkan segala yang kami miliki kepada-Mu. Terimakasih untuk kebaikan-Mu Tuhan, karena semua yang telah kami miliki itu berasal dari kemurahan-Mu. Amin
Lagu Penutup: Tanganku Kerja Buat Tuhan
Tanganku kerja buat Tuhan
Mulutku memuji nama-Nya
Kakiku berjalan cari jiwa
Upahku besar di surge.
Membuat celengan
Bahan-bahan bisa disediakan oleh pendamping atau minta anak-anak untuk membawa sendiri dari rumahnya misalnya kaleng yang sudah dilubangi (diumumkan minggu sebelumnya).
Bahan:
 Kaleng bekas (apa saja) ukuran bebas yang mudah diperoleh anak-anak dirumahnya
 Kertas warna-warni untuk menghias
 Lem, gunting
Cara membuat:
 Kaleng diberi lubang kira-kira ukuran 0,5 x 5 cm atau secukpnya agar uang bisa masuk (bisa disiapkan di rumah masing-masing dengan bantuan orang lan)
 Dalam pertemuan dikelas, anak-anak menghiasi celengan tersebut sesuai kreasi masing-masing
Tujuan:
 Melatih anak-anak menyisihkan sebagian uang jajannya untuk didermakan dengan ujud tertentu
 Celengan bisa digunakan untuk menaruh sumbangan selama masa Advent yang akan datang
Ayat Emas: “Mereka semua memberi dari kelimpahanya, tetapi janda ini memberi dari kekuranganya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya” ( Markus 12 :44 )
57
Gambar Persembahan Kain
58
HARI MINGGU BIASA XXXIII
Minggu, 18 November 2018
Lagu Pembukaan: Naik Kereta
Aduh senangnya, naik kereta
Kereta besar buatan Tuhan
Sopirnya Yesus, Jalanya lurus
Siapa mau ikut pergi ke surga
Aduh celaka, naik kereta
Kereta kecil buatan Iblis
Supirnya ngantuk, tak bisa duduk
Jalanya nubruk-nubruk menuju ke neraka
Doa Pembukaan:
Allah Bapa Pengasih dan Penyayang, kadang kami malas untuk pergi ke Gereja. Kami sering tidak mengikuti kehendak-Mu. Ampunilah kesalahan kami, dan berkatilah kami, agar kami dapat mendengarkan dan melaksanakan kehendak-Mu. Amin
Bacaan Kitab Suci: Markus 13:24-32
Pendalaman Materi:
a. Bercerita tentang kegiatan di rumah
Adik-adik, Apakah pernah ada kedatangan tamu yang khusus di rumah? Misalnya; saudara yang jauh, teman dekat, Pastor, Suster, dan lain-lain. Biasanya hal-hal apa saja yang dipersiapkan sebelum kedatangan tamu tersebut? Mungkin saja kita membersihkan halaman, ruangan, dapur, kamar tidur untuk tamu tersebut. Dan terutama memasakkan makanan yang enak. Hal itu berarti kita telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk tamu spesial tersebut.
c. Pendamping mengabungan cerita dengan Kitab Suci
Adik-adik bacaan hari ini menceritakan bahwa kita akan kedatangan Anak manusia. Berkaitan dengan waktu kedatangan Anak Manusia in, malaikat-malaikat di sorga juga tidak tau, dan Anak-Nya juga tidak tahu kapan hari itu akan datang. Karena hanya Bapa di surga yang tahu. Namun demikian, kita perlu tahu tanda-tanda kedatangan anak manusia dikisahkan. Matahari, bulan,
Tema : Siap Sedia
Tujuan: Melatih anak untuk selalu siap sedia menyambut kedatangan Tuhan Yesus
Sarana : Potongan gambar Yesus, Matahari, Bulan, Bintang dan Pohon
Waktu : 60 menit
59
bintang-bintang dan deru gelombang laut goncang yang menakutkan. Pada waktu itulah kita akan melihat kedatangan Anak manusia dalam awam dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Jika kedatangan Tuhan Yesus kita harus berjaga-jaga dan siap sedia. Bagaimana caranya? Caranya adalah kita harus hidup kudus, suci, dan benar. Karena kita percaya Tuhan akan datang kembali. Kita juga tidak tahu kapan Tuhan datang. Yang penting adalah kita harus selalu siap sedia. Misalnya, Mungkin Tuhan datang pada malam hari, nah sebelum tidur kita harus berdoa. Mungkin datang pada saat hari sekolah, nah kita harus berangkat sekolah setiap hari dan tidak bolos. Atau mungkin juga ketika sedang ada sekolah minggu, nah kita harus setia dan rajin ikut sekolah Minggu.
Jadi, berjaga-jaga itu artinya kita siap sedia menyambut kedatangan Tuhan Yesus. Kita harus berjaga-jaga supaya kita mendapatkan selamat.
Ayat Emas “Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak ada, hanya Bapa saja." (13:34)
Aktivitas : Menggunting serta Menempelkan gambar Yesus, matahari, bulan, bintang dan pohon pada buku sekolah minggu
Doa Penutup:
Tuhan Yesus, aku menyembah dan memuji Engkau, teristimewa untuk karya agung-Mu demi menyelamatkan umat manusia. Aku bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah menjamin keanggotaan kami, para murid-Mu, sebagai warga Kerajaan-Mu, bantulah kami, agar kami dapat membaca Kitab Suci setiap hari, tolong kami, agar dapat mengikuti Yesus dan melakukan ajaran-ajaran-Nya, Dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan kami. Amin
Lagu Penutup: Jalan Serta Yesus
Jalan serta Yesus, jalan serta-Nya setiap hari
Jalan serta Yesus, serta selamanya
Jalan dalam suka, jalan dalam duka
Jalan serta-Nya setiap hari
Jalan serta Yesus, serta Yesus selamanya
60
Gambar Pendukung: (Anak-anak diajak memotong gambar-gambar berikut ini dan menempelkannya pada buku bina iman mereka masing-masing)
61
MINGGU BIASA XXXIV
HARI RAYA KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM
Minggu, 25 November 2018
Lagu Pembukaan: Aku Anak Raja
Aku anak raja
Engkau anak raja
Kita semua anak raja
Anak raja
Aku anak raja
Engkau anak raja
Kita semua anak raja
Halleluya puji Tuhan 3x
Halleluya.
Doa Pembuka
Tuhan Yesus Kristus, terima kasih atas kesehatan yang boleh kami nikmati hingga hari ini. Berkatilah kami agar siap menyambut kehadiran-Mu untuk menjadi Raja di hati kami. Amin.
Bacaan Kitab Suci: Yohanes 8:33b-37
Pendalamaan Materi:
a. Bercerita tentang Mahkota
Adik-adik, pada hari ini kita merayakan hari raya Kristus Tuhan Raja Semesta Alam. Perhatikanlah mahkota ini! (Sambil menunjukkan mahkota). Apa arti mahkota ini? Siapa yang biasanya menggunakan mahkota? Mahkota adalah simbol kekuasaan. Mahkota sering dikenakan kepada seorang raja atau ratu. Menjadi raja itu berbeda dengan presiden. Raja sering diangkat dari suatu keturunan tertentu sedangkan seoran presiden dipilih oleh rakyat.
b. Pendamping menggabungkan bacaan kitab suci dengan cerita mahkota
 Yesus adalah Raja
Adik-adik, dalam iman Katolik, kita meyakini Yesus sebagai Raja. Yesus datang sebagai Raja karena mendapatkan kuasa dari Allah Bapa di surga. Yesus adalah Raja yang lembut hati dan ramah. Ia datang sebagai raja yang melayani. Yesus tidak memerintah dengan tangan besi melainkan dengan tangan kasih.
Tema : Kristus Raja Hati Kita
Tujuan : Anak mengalami keadiran Kristus Raja dalam hatinya.
Sarana : Membawa kertas karton/koran
Waktu : 60 menit
62
 Kita adalah putra-putri Raja.
Kita sebagai murid-murid Yesus berarti kita juga adalah anak-anak Raja. Sebagai anak-anak Raja kita harus bersikap seperti Raja yakni Yesus sendiri. Yesus sendiri sudah memberi teladan sebagai Raja. Maka kita harus melakukan segala sesuatu dengan lemah lembut, rendah hati, tidak sombong dan lain sebagainya. Sebagai raja kita juga harus sanggup melayani yang lain. Dan tentu saja sebagai putra-putri Raja, kita juga harus menjalankan atau menaati perintah dan menjauhi larangan Raja yakni Yesus sendiri. Ayat Emas “Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya kamu tidak mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah." (8:37)
Aktivitas: Membuat mahkota dari kertas karton
Yang perlu disiapkan adalah: kertas karton, gunting, kertas mas (untuk hiasannya), lem, penggaris, pensil, stepler
Cara membuatnya:
1. Ukurlah kertas karton dengan lebar 15 cm dan panjang +- 60 cm (sesuai ukuran kepala anak.
2. Guntinglah kertas karton yang sudah diukur tadi
3. Buatlah pola seperti yang diinginkan, misalnya segitiga atau gelombang-gelombang pada kertas yang sudah dipotong dengan membuang yang 5cm dari atas
4. Tutupi seluruh permukaan kertas karton yang telah digunting dengan kertas mas hingga tidak Nampak kertas kartonnya.
5. rekatkan dengan lem
6. kemudian buatlah hiasan dengan kertas mas warna lainnya sesuai selera. (bentuk lingkaran kecil-kecil, segitiga, atau segiempat) lalu temple pada mahkota yang sudah jadi.
7. mahkota dari kertas karton sudah selesai.
Doa Penutup:
Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Raja kami. Datanglah dan tinggallah di dalam hati kami. Kini kami siap untuk menyambut-Mu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin
Lagu Penutup: Laskar Kristus
Saya bukan pasukan berkuda
Pasukan berkuda
Pasukan menembak
Saya tidak menembaki musuh
Tapi saya laskar Kristus
Saya laskar Kristus (siap-grak) 2x
Saya tidak menembaki musuh
Tapi saya laskar Kristus
63keluargakuduswkn.blogspot.com ( SEKRETARIAT DEWAN PASTORAL)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EKM Paroki Baradatu: Cinta Itu Ekaristis (CIE)

Sabtu-Minggu (29-30/9), 77 OMK dari stasi-stasi di Paroki Keluarga Kudus Baradatu mengadakan Ekaristi Kaum Muda (EKM) di Stasi St. Yosep Pakuan Sakti. EKM ini bertajuk CIE (Cinta Itu Ekaristis). Dalam sesi pertama, Fr .Nicolaus Heru mengajak OMK untuk semakin menyadari betapa cinta itu menumbuhkan orang yang dicintai, semangat menjadi manusia baru, ingin mengenal lebih dalam, memberi dan menyambut. Selain itu, setiap OMK harus berani menjadi pribadi yang siap dipecah-pecah dengan daya juang yang tangguh, siap dibagi-bagi dan menjadi berkat bagi banyak orang Ekaristi Kaum Muda ini dipersembahkan oleh RP Yohanes Epa Prasetya OFM. Dalam homilinya, ia mengajak OMK untuk semakin militan dan tidak ciut dengan berbagai tantangan. Dalam sesi berikutnya, Romo Epa juga menekankan sejarah dan mukzizat ekaristi dan berharap agar orang muda semakin beriman. Paulus Tugino, ketua stasi setempat dalam sambutannya memaparkan situasi dan kondisi stasi tersebut. Stasi ini terdiri atas 27 KK, 94 j...

Profil Paroki Keluarga Kudus Baradatu

PROFIL PAROKI KELUARGA KUDUS BARADATU Paroki Keluarga Kudus – Baradatu adalah  komunitas kaum beriman Katolik dalam wilayah keuskupan Sufragan Tanjungkarang, yang terletak di wilayah kabupaten Way Kanan, dengan batas-batas kewilayahan sebagai berikut: ·          Timur       : berbatasan dengan UP St Yusuf  Pekerja Tulang Bawang ·          Barat        : berbatasan dengan UP St Theodarus Liwa ·          Selatan     : berbatasan dengan Paroki Kabar Gembira  Kotabumi ·          Utara        : berbatasan dengan Paroki Trinitas BK 3 Belitang, Keuskupan Agung                    Palembang Pusat pela...